Kronologi Bentrok Yonif 134 Vs Brimob Batam Jilid 2 Versi TNI

Perselisihan antara anggota Yonif-134 dan personel Brimob di Riau ini dipicu masalah sepele: saling tatap.

oleh Raden Trimutia Hatta diperbarui 20 Nov 2014, 09:47 WIB
Diterbitkan 20 Nov 2014, 09:47 WIB
Ini Fakta Terbaru Penembakan TNI di Batam
Bentrok antara TNI dan Brimob di Batam terjadi 21 September 2014 lalu. Penggerebekan penimbunan BBM yang dilakukan aparat kepolisian berujung ricuh. Empat anggota TNI tertembak dalam kasus ini. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Saling tembak antara personel TNI dari Batalyon Infanteri (Yonif) 134 Tuah Sakti dan Brimob Polda Kepulauan Riau terjadi di Markas Brimob Batam pada Rabu 19 November. Penyebabnya hanya karena saling tatap.

Kepala Pusat Penerangan Markas Besar TNI Mayjen Fuad Basya membeberkan kronologi pecahnya konflik lanjutan 2 institusi itu. Menurutnya, perselisihan antara anggota Yonif-134 dan personel Brimob di Riau dipicu masalah sepele.

"Empat anggota kami (TNI) sedang ngopi di warung. Kemudian melintas beberapa anggota Brimob. Di situ terjadi saling tatap," ungkap Fuad seperti dilansir setkab.go.id, Kamis (20/11/2014).

Dari saling tatap di Jalan Trans Barelang, Kecamatan Sagulum itulah, lanjut Fuad, tanpa alasan jelas terjadi adu mulut di antara kedua pihak. Meski situasi sempat mereda, namun anggota Yonif dan personel Brimob itu malah memanggil rekan-rekannya.

Baku tembak pun tak terhindarkan sejak sore hingga malam hari. Akibat bentrokan itu, kaca barak Teratai Satuan Brimob Polda Kepulauan Riau pecah berantakan. Beberapa sepeda dan motor pun rusak akibat terkena tendangan dan 1 anggota TNI dikabarkan terluka.

Peristiwa bentrokan antara anggota TNI dan Brimob ini bukan kali pertama terjadi di Batam. Akhir September lalu, 4 anggota TNI terluka tembak setelah bentrok dengan personel Brimob. (Mut)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya