Demokrat Ingin Jawaban Proporsional Jokowi Soal Kenaikan BBM

Fraksi Partai Demokrat (FPD) di DPR mengaku belum bisa memahami alasan Presiden Jokowi menaikkan harga BBM bersubsidi.

oleh Taufiqurrohman diperbarui 24 Nov 2014, 12:26 WIB
Diterbitkan 24 Nov 2014, 12:26 WIB
SPBU di Jakarta Pusat Stop Jual Solar Bersubsidi
Pemilik kendaraan diarahkan untuk mengisi kendaraan mereka dengan Solar non-subsidi dan Pertamax Dex, Senin (4/8/14). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Fraksi Partai Demokrat (FPD) di DPR mengaku belum bisa memahami alasan Presiden Jokowi menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi saat harga minyak dunia turun. FPD pun akan menggunakan hak bertanya kepada pemerintah untuk mendapatkan jawaban yang proporsional.

"Dari fraksi PD, kita ingin melakukan sesuatu yang betul-betul sesuai dengan aturan dan perkembangan yang ada. FPD akan mempertanyakan, apa jawabannya, kalau jawaban proporsional, sesuai dengan yang ditanyakan, enggak ada UU yang dilanggar, bisa dicukupkan," ujar Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Agus Hermanto di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (24/11/2014).

Sebaliknya, Wakil Ketua DPR itu menyebutkan, bila jawaban yang diberikan tidak proporsional dan sesuai dengan fakta di lapangan, maka Fraksi Partai Demokrat di DPR akan mengunakan hak interpelasi kepada Presiden Jokowi.

"Kalau jawaban nggak profesional, nggak memenuhi kuorum, terindikasi melanggar UU, tentu bisa menaikkan statusnya, bisa interpelasi," ujar dia.

Dalam proses interplasi, lanjut Agus, Jokowi bisa secara langsung datang ke DPR atau diwakilkan para menterinya.

"Interpelasi di sini ditujukan, dipertanyakan, dipanggil, atau yang ingin didatangkan adalah pemerintah, pucuk pimpinannya presiden. Tapi bisa diwakili oleh menteri yang sesuai dengan bidang yang ingin diinterpelasi," tandas Agus Hermanto. (Mut)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya