Jalan Utama Longsor, 5 Desa di Banjarnegara Terisolasi

Longsor sepanjang 75 meter dengan kedalaman mencapai 3 meter di Pagentan, Banjarnegara, memutus akses antardesa di wilayah itu.

oleh Idhad Zakaria diperbarui 29 Nov 2014, 21:46 WIB
Diterbitkan 29 Nov 2014, 21:46 WIB
longsor
Jalan yang longsor di Banjarnegara yang membuat 5 desa terisolasi (Liputan6.com/Idhad Zakaria)

Liputan6.com, Banjarnegara - Jalan utama di wilayah Kecamatan Pagentan, Banjarnegara, Jawa Tengah terputus akibat longsor. Longsor sepanjang 75 meter dengan kedalaman mencapai 3 meter itu memutus akses antardesa di wilayah itu.

Kondisi jalan itu saat ini sama sekali tak dapat dilalui kendaraan, baik sepeda motor maupun mobil. Sehingga arus kendaraan terputus total. Padahal jalan tersebut adalah akses utama warga untuk beraktivitas menuju ke pusat kota kecamatan serta desa-desa lainnya.

Desa-desa yang terdampak putusnya akses jalan itu yakni Desa Kalitlaga, Desa Metawana, Desa Kayuares, Desa Gumingsir, dan Desa Karangtengah.

"Jalan hanya dapat dilalui jika berjalan kaki. Ini yang dilakukan warga jika akan pergi ke pasar atau sekolah," kata seorang warga Desa Kalitlaga, Bawono kepada Liputan6.com, Sabtu (29/11/2014).

Ia mengatakan, longsor itu disebakan hujan deras yang mengguyur beberapa hari terakhir. Sebelumnya, jalan itu juga sudah dalam kondiri retak.

"Kecamatan Pagentan yang berada di daerah pegunungan memang termasuk zona rawan longsor. Sebagian besar tanah di daerah ini labil," jelas Bawono.

Selain memutus akses transportasi, longsoran tersebut juga mengancam beberapa rumah warga. Karena saat musim hujan pergerakan tanah di wilayah itu sangat terasa.

"Longsoran ke arah bawah di sisi utara sejauh sekitar 600 meter dan ke sisi barat 800 meter. Adapun yang berpotensi longsor juga ke arah selatan atau masuk wilayah Desa Metawana sekitar 500 meter," kata Kepala Desa Kalitlaga, Nurhadi.

Sementara warga diimbau untuk membuat jalan darurat yang dapat dilalui kendaraan kecil dan warga dilarang melewati jalan yang terkena longsor sebelum ada penanganan dari pemerintah. (Ado/Sss)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya