Jokowi Hadiri Hari Anti-Korupsi di Yogyakarta Jadi Bonus KPK

KPK akan menggelar peringatan Hari Anti-Korupsi sedunia di Yogyakarta. Acara itu digelar mulai 9-11 Desember 2014.

oleh Yanuar H diperbarui 09 Des 2014, 09:54 WIB
Diterbitkan 09 Des 2014, 09:54 WIB
Jelang Hari Anti Korupsi di Yogyakarta. (Liputan6.com/Fathi Mahmud)
Jelang Hari Anti Korupsi di Yogyakarta. (Liputan6.com/Fathi Mahmud)

Liputan6.com, Yogyakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akan menggelar peringatan Hari Anti-Korupsi sedunia di Yogyakarta. Acara itu digelar mulai 9-11 Desember 2014.

Kegiatan yang dipusatkan di Grha Sabha Pramana UGM ini, terdiri dari beberapa agenda mulai dari Talkshow anti-korupsi, peluncuran buku anti-korupsi, pawai anti-korupsi, hingga konser musik gropyokan korupsi.

Rencananya, Presiden RI Joko Widodo dijadwalkan akan hadir dalam perayaan hari anti-korupsi itu. Fungsional Kedeputian Bidang Pencegahan KPK Dedy Adi Nugroho mengatakan pihak KPK tidak mempersiapkan secara khusus pelaksanaan acara di UGM bagi presiden.

"Kita tidak persiapkan khusus. Tapi nanti jika presiden hadir itu nanti akan jadi bagian dari protokoler kepresidenan. Tapi kita memang tidak ada persiapan khusus. Karena memang ini acara ditujukan untuk masyarakat. Ditujukan untuk partisipasi masyarakat," ujar Dedy di Yogyakarta, Selasa (9/12/2014).

Dedy menuturkan, jika Jokowi hadir dalam acara ini maka akan menjadi bonus dari penyelenggaraan Hari Anti-Korupsi Internasional. "Jika Jokowi hadir maka itu bonus buat kita semua dari kegiatan ini sebagai bagian dari komitment beliau atas gerakan anti-korupsi," ujar Dedy.

Pantauan Liputan6.com, beberapa petugas kepolisian sudah berjaga-jaga di beberapa ruas jalan di Yogyakarta. Pengamanan terlihat ketat di kawasan Gedung Agung Istana Negara Yogyakarta. Jokowi sendiri dijadwalkan akan menghadiri acara peringatan HAM di Gedung Agung dan peresmian peringatan Hari AntiKorupsi Internasional di Grha Sabha Pramana.

Dedy menegaskan, kegiatan hari antikorupsi sedunia di Yogyakarta ini diharapkan dapat membuat kesadaran masyarakat untuk mengenali korupsi pada diri masing masing. Sebab korupsi itu datang dari diri sendiri dan tidak datang dari luar pribadi.

"Kesadaran masyarakat bahwa korupsi dari diri kita. Kita masih menyuap, masih tidak tertib kesadaran itu yang dibangun. Jangan menuntut yang diluar tapi menyadari diri sendiri.  Dimulai dari diri kita," tutur Dedy.

Dedy menjelaskan, bagian paling penting dari kegiatan ini adalah pembacaan naskah proklamasi Anti-Korupsi pada jam 21.00 WIB di Stadion Kridosono. Saat itu, rencananya akan diikuti ribuan masyarakat.

"Bagian utamanya ya pembacaan naskah proklamasi antikorupsi itu. Diharapkan dapat mengubah perilaku kita tentang korupsi pada tanggal 9 malam. Di UGM kita sediakn informasi tentang upaya pemberantasan dan juga pencegahan," pungkas Dedy. (Tnt/Mut)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya