Liputan6.com, Banjarnegara - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan bahwa stok bahan makanan untuk pengungsi bencana longsor Dusun Jemblung, Desa Sampang, Banjarnegara, masih mencukupi.
"Sementara masih cukup tetapi harus kita antisipasi minimal bahan makanan untuk pengungsi," kata Ganjar didampingi Bupati Banjarnegara Sutedjo Slamet Utomo di Posko Induk Badan Penggulangan Bencana Daerah (BPBD), Banjarnegara, Jawa Tengah, Sabtu (13/12/2014).
Selain itu, kata Ganjar, tim medis juga telah disiapkan di sejumlah lokasi pengungsian untuk menangani para pengungsi.
Ia mengharapkan Pemerintah Kabupaten Banjarnegara dapat melakukan penanganan awal terhadap pengungsi meskipun nantinya Pemerintah Provinsi Jawa Tengah akan memberikan dukungan.
Berdasar informasi Kepala Desa Sampang, jumlah warga yang tertimbun longsor sekitar 100 orang. Data tersebut sangat membantu dalam proses pencarian korban. Dengan demikian, lanjut Ganjar, masa tanggap darurat dapat ditutup hingga seluruh korban ditemukan.
Akan tetapi, dia mengakui tidak menutup kemungkinan adanya korban selain warga Dusun Jemblung. Salah satunya penumpang mobil yang sedang melintas saat bencana itu terjadi. Yang terpenting saat ini ialah upaya menyelamatkan warga terlebih dahulu.
Selanjutnya, kata dia, secara teknis harus segera membuka jalan Banjarnegara-Karangkobar yang tertutup longsor di Dusun Jemblung.
"Alat berat, satu per satu kita dorong terus kemudian kita pikirkan penanganan setelah itu. Suka tidak suka, mau tidak mau, harus kita buka dulu," ucap Ganjar.
TNI Diterjunkan
Ganjar menyatakan TNI Angkatan Darat sudah siap membantu dengan menerjunkan personel Zeni Tempur (Zipur) agar penanganan material longsoran dapat lebih cepat dilakukan. Masyarakat sekitar lokasi bencana longsor diimbau tetap waspada karena cuaca masih memungkinkan terjadinya pergerakan tanah.
"Kalau hujan lebat, mengungsi dulu," kata dia.
Bupati Banjarnegara Sutedjo Slamet Utomo mengakui bencana tanah longsor di Dusun Jemblung menganggu pasokan bahan bakar minyak ke Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum Karangkobar.
"Karena itu, pasokan BBM dilakukan secara estafet menggunakan jeriken terutama untuk memenuhi kebutuhan operasional di sini," kata Sutedjo.
Terkait warga luar Desa Sampang yang diperkirakan turut menjadi korban longsor karena sedang melintas saat bencana itu terjadi, dia mengimbau para kepala desa agar mendata dan menginformasikan BPBD jika ada yang diduga menjadi korban bencana itu.
Bencana tanah longsor melanda Dusun Jemblung, Banjarnegara, Jawa Tengah, pada Jumat 12 Desember 2014 sekitar pukul 17.30 WIB. Ada 40 rumah yang dihuni sekitar 300 jiwa dari 53 keluarga itu tertimbun longsor.
Jumlah warga Dusun Jemblung RT 05 RW 01 yang tertimpa longsor diperkirakan mencapai 100 orang. Sedangkan warga lainnya berhasil menyelamatkan diri.
Selain itu, sejumlah mobil yang sedang melintas di jalan Karangkobar-Banjarnegara juga turut tertimpa longsor.
Berdasarkan pendataan sementara, jumlah pengungsi bencana longsor Dusun Jemblung mencapai 577 jiwa yang tersebar di 10 titik pengungsian. (Ant/Ali/Ans)
Advertisement