Liputan6.com, Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan, dari hasil rekonstruksi daerah yang terlanda longsor di Banjarnegara, Jawa Tengah berlangsung sangat singkat, hanya sekitar 5 menit.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, sekitar 17 hektare dengan jarak luncuran longsor dari mahkota longsor hingga titik akhir sekitar 1,2 kilometer.
"Jarak luncuran longsor dari mahkota longsor hingga titik akhir panjangnya sekitar 1,2 kilometer. Material meluncur kurang dari 5 menit dan menimbun 43 rumah," ujar Sutopo dalam keterangan tertulisnya, Senin (15/12/2014).
Advertisement
Sementara penyebab longsor, kata Sutopo, pertama adalah material penyusun Bukit Telaga Lele adalah endapan vulkanik tua yang sudah lanjut dan lapuk. Kedua, kemiringan lereng lebih dari 60%.
"Ketiga pada 10 sampai 11 Desember 2014 turun hujan deras sehingga tanah penuh air dan timbul retakan di punggung bukit. Saat kejadian longsor hujan hanya gerimis," ujar Sutopo.
Keempat, lanjut Sutopo, budidaya pertanian di Bukit Telaga Lele tidak menerapkan konservasi tanah dan air.
Saat ini, menurut Sutopo, pihaknya fokusnya mencari korban dan membersihkan jalan. "Kita perlu memberikan apresiasi kepada relawan yang semangat membantu atas panggilan kemanusiaan. Pengungsi dipenuhi kebutuhan dasarnya."
"BNPB akan berkolaborasi dengan kementerian atau lembaga menentukan skema bantuan," sambung dia.
Sedangkan kajian kerugian dan kerusakan akibat longsor ini, Sutopo menambahkan, sedang disusun. Kebutuhan pemulihan juga sedang dirumuskan. Termasuk lahan untuk relokasi yang aman, pun sedang dikaji bersama para ahli.
Bencana tanah longsor terjadi di Dusun Jemblung, Kecamatan Karangkobar, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, terjadi pada Jumat 12 Desember 2014. Lebih dari seratus warga diperkirakan tertimbun akibat bencana yang berlangsung sekitar pukul 17.30 WIB itu. (Rmn/Ans)