Kemenlu: Belum Diperoleh Informasi WNI Jadi Sandera di Sydney

Kemelu RI menyatkan, hingga saat ini jumlah sandera masih simpang siur.

oleh Rochmanuddin diperbarui 15 Des 2014, 23:14 WIB
Diterbitkan 15 Des 2014, 23:14 WIB
Detik-detik Korban Teror Sydney Berhasil Kabur
Salah seorang sandera wanita lari dari Kafe Lindt, Martin Place, Sydney, ke arah petugas polisi bersenjata, Senin (15/12/2014). (REUTERS/Jason Reed)

Liputan6.com, Jakarta - Penyanderaan terhadap sejumlah pegawai dan pengunjung di Lindt Chocolate Cafe, Martin Place, Sydney, New South Wales, Australia hingga kini masih berlangsung.

Melalui keterangan tertulisnya, Senin (15/12/2014), Direktorat Informasi Media Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia menyebutkan, peristiwa ini terjadi sejak pukul 09.00 waktu setempat atau pukul 05.00 WIB dan masih berlangsung hingga pukul 18.00 WIB. Namun belum diperoleh informasi WNI menjadi korban penyanderaan.

"Berdasarkan koordinasi dengan Perwakilan RI dan Pemerintah Australia, hingga kini belum diperoleh informasi adanya WNI yang menjadi sandera dalam peristiwa tersebut," sebut Kemelu RI.

Kemelu RI menyatakan, hingga saat ini jumlah sandera masih simpang siur. Namun dari pemberitaan media terdapat 5 orang yang telah meninggalkan lokasi penyanderaan antara pukul 11.00-12.00 WIB.

"Pemerintah Indonesia mengecam terjadinya penyanderaan tersebut. Pemerintah Indonesia menyerukan bahwa tindakan teror tidak dapat dibenarkan dengan alasan apapun."

Kemlu dan Perwakilan RI di Australia, terus mengikuti secara dekat dan seksama perkembangan peristiwa tersebut.

"Perwakilan RI di Sydney juga secara dekat terus lakukan koordinasi dan komunikasi dengan otoritas Australia, masyarakat Indonesia di Sydney serta komunitas Muslim di Sydney," tutup Kemlu. (Rmn/Ali)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya