KJRI Cek WNI dalam Teror Sydney dari Keterangan Korban Selamat

Mereka menyatakan belum bisa memastikan apakah ada WNI yang jadi korban atau tidak.

oleh Andreas Gerry Tuwo diperbarui 15 Des 2014, 18:22 WIB
Diterbitkan 15 Des 2014, 18:22 WIB
Situasi Kafe Lindt, Lokasi Penyanderaan di Australia
Potongan gambar video yang menggambarkan situasi penyanderaan yang terjadi di kafe Lindt di Sydney, Australia (15/12/2014). Puluhan sandera terperangkap di dalam kafe Lindt, Sydney, Australia. (REUTERS/Reuters TV via Seven Network/Courtesy Seven Network)

Liputan6.com, Jakarta - Pihak Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Sydney, buka mulut soal kemungkinan adanya WNI yang di sandera dalam teror yang terjadi di kota tersebut. Mereka menyatakan belum bisa memastikan apakah ada WNI yang jadi korban atau tidak.

"Kami belum dapat informasi resmi mengenai hal tersebut, kami masih menunggu keterangan resmi dari pihak berwenang," sebut pejabat Konsul Sosial Budaya KJRI Sydney Nicolas Manopo kepada Liputan6.com, Senin (15/12/2014).

Menurutnya, keterangan resmi tersebut baru bisa mereka terima ketika Kepolisian Australia selesai memeriksa beberapa sandera yang selamat. Sampai saat ini sudah ada lima orang sandera yang berhasil kabur.

Walau belum mendapat keterangan resmi dipastikannya, pihak KJRI terus memonitor peristiwa ini. Tidak hanya memonitor, pihak KJRI juga melakukan tindakan proaktif lain dengan menanyakan ke beberapa organisasi perkumpulan orang Indonesia apakah ada anggotanya yang ada di dalam kafe The Lindt Chocolate ketika kejadian berlangsung.

"Kami akan terus memantau kejadian ini," sambung Nico.

Pada kesempatan yang sama, Nico juga angkat bicara terkait berapa jumlah pelaku teror. Dari informasi yang diterimannya, pelaku teror hanya berjumlah satu orang bukan dua orang seperti yang ramai diberitakan media lokal mau pun asing.

WNI di Sydney sendiri dari keterangan KJRI setempat berjumlah kurang lebih 26 ribu orang. Rata-rata WNI di Sydney berprofesi sebagai pelajar dan mahasiswa. (Mut)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya