Kisah Seorang Ibu Hebat Pelatih Tinju di Timur Indonesia

Peinina Nanlohy, perempuan berdarah Ambon yang telah melatih tinju sejak tahun 2001 punya didikan keras demi keberhasilan 19 atlet tinjunya.

oleh Liputan6 diperbarui 21 Des 2014, 07:09 WIB
Diterbitkan 21 Des 2014, 07:09 WIB
(Lip6 Pagi) Ibu-Tinju
(Liputan 6 TV)

Liputan6.com, Merauke - Sejak pukul 05.00, halaman belakang rumah Peinina Nanlohy di Merauke, Papua, berubah layaknya sebuah ruangan sasana tinju dengan sejumlah atlet tinju muda yang rata-rata masih bersekolah di bangku SMA.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Minggu (21/12/2014), 1 hal yang berbeda dibanding sasana lainnya, Peinina, seorang ibu 3 orang anak yang bertindak sebagai pelatih.

Dan jangan dikira karena dilatih oleh seorang perempuan, latihan menjadi lebih ringan. Peinina Nanlohy, perempuan berdarah Ambon yang telah melatih tinju sejak tahun 2001 punya didikan keras demi keberhasilan 19 atlet tinju yang diasuhnya.

Meski keras, Peinina tetaplah seorang ibu yang tulus mencurahkan kasih sayang kepada anak-anak. Anak didik Peinina mengaku senang dengan perhatian yang diberikan tak ubahnya seorang ibu kandung.

Latihan berakhir pukul 06.30 dan para atlet pun melanjutkannya dengan mengangkat air, menyapu, dan membelah kayu untuk memasak. Sedangkan bagi 5 atlet tinju wanita, mereka sibuk memasak.

Dan yang masih bersekolah, segera bergegas berangkat menimba ilmu. Mengurus semua itu kadang membuat waktu Peinina lebih banyak digunakan untuk mengurus atlet dibandingkan dengan anaknya sendiri. Hal itu diakui Anita, si bungsu yang masih SMA. Walaupun di sisi lain, Anita bangga dengan apa yang dilakukan ibunya.

Meski dengan segala keterbatasan fasilitas, termasuk keterbatasan dana, Peinina tak pernah mundur. Hingga kini, pelatih tinju autodidak itu telah menelurkan atlet-atlet tinju yang berprestasi di tingkat daerah, regional, hingga tingkat nasional.

Tetapi terkadang Peinina risau dengan perhatian pemerintah yang minim terhadap olahraga tinju. Sebagai seorang ibu, Peinina seakan tak punya pikiran lain selain memikirkan masa depan para anak asuhnya agar bisa mengubah nasib menjadi lebih baik. (Vra/Ali)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya