Menlu Retno Sambut Pemulangan Ratusan TKI Ilegal dari Malaysia

Menlu Retno menyatakan bahwa pemulangan ratusan buruh migran non-prosuderal itu sebagai hasil kerja sama seluruh pemangku kepentingan pemer

oleh Andreas Gerry Tuwo diperbarui 24 Des 2014, 02:17 WIB
Diterbitkan 24 Des 2014, 02:17 WIB
Menlu Retno Marsudi
Menlu Retno Marsudi (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno LP Marsudi didampingi Plt Direktur Perlindungan WNI dan BHI, Lalu M Iqbal menerima 492 tenaga kerja Indonesia (TKI) ilegal yang dipulangkan pemerintah Indonesia dari Malaysia.

"492 Buruh migran Indonesia (BMI) non-prosedural ini dipulangkan dengan menggunakan 5 pesawat Hercules TNI AU dan mendarat di Bandara Halim Perdanakusuma (Jakarta)," ucap Menlu Retno dalam keterangan tertulis, Selasa (23/12/2014) malam.

Saat melakukan serah terima TKI ilegal tersebut kepada Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri, Menlu Retno menyatakan bahwa pemulangan ini sebagai hasil kerja sama seluruh stakeholder atau pemangku kepentingan pemerintah RI.

"Ini sekaligus merupakan implementasi dari kehadiran negara untuk membantu menyelesaikan permasalahan yang dihadapi WNI di luar negeri," imbuh Menlu Retno.

Ratusan TKI ilegal tiba di Lapangan Udara (Lanud) Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Selasa sore tadi. Mereka diterbangkan menggunakan pesawat Hercules milik TNI Angkatan Udara dari Pangkalan Udara Subang, Malaysia.

Kepala Staf TNI AU (KSAU) Marsekal Ida Bagus Putu Dunia di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, menuturkan, setelah tiba di Halim, para buruh migran tersebut akan ditampung terlebih dahulu di Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta Timur sebelum dipulangkan ke kampung masing-masing. Rencananya, TKI itu akan dikirim ke Surabaya, Jawa Timur untuk kembali ke rumah masing-masing.

Menurut dia, dari data awal, TKI ilegal yang dipulangkan dari Malaysia itu berjumlah sekitar 1.000 orang. Namun yang telah berada di pangkalan udara Subang, Malaysia setelah melalui proses administrasi di Imigrasi sekitar 707 orang. "Tapi data itu bertambah terus," ungkap Marsekal Ida Bagus Putu Dunia. (Ans)

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya