Air Limbah Hitam Banjiri Bandung, Warga Mengungsi di Mobil

Sebagian warga mengungsi di dalam mobil karena lebih nyaman daripada di pengungsian. Air limbah hitam dan merah juga memutus jalan.

oleh Liputan6 diperbarui 24 Des 2014, 13:08 WIB
Diterbitkan 24 Des 2014, 13:08 WIB
(Lip6 Siang) Banjir-Bandung
(Liputan 6 TV)

Liputan6.com, Bandung - Banjir luapan Sungai Citarum membuat Jalan Dayeuhkolot yang merupakan jalan raya penghubung kota dan Kabupaten Bandung, Jawa Barat, terlihat seperti sungai. Banjir setinggi 1,5 meter merendam kawasan itu.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Rabu (24/12/2014),  Aktivitas warga dan perekonomian lumpuh total. Perahu karet pun dipenuhi warga yang membutuhkan.

Mobil Jeep militer juga diperbantukan untuk mengangkut warga melintasi banjir. Meski jalan terputus, masih ada mobil yang nekat melintas. Tingginya banjir yang mencapai 3 meter membuat pengungsi semakin banyak.

Sebagian warga memilih mengungsi di dalam mobil yang diparkir di pinggir jalan karena lebih nyaman daripada di pengungsian. Para pengungsi masih memenuhi sejumlah lokasi pengungsian, salah satunya di Masjid Dayeuhkolot. Sejumlah penyakit mulai menyerang anak-anak.

Sementara itu, bahaya lain dari meluapnya Sungai Citarum mengintai warga. Banjir limbah industri tekstil meluber ke pemukiman warga dan ke Jalan Cisirung Dayeuhkolot.

Air limbah berwarna hitam dan merah bahkan memutus lalu lintas karena ketinggiannya mencapai lebih dari 1 meter. Para warga khawatir karena limbah berbahaya tersebut bisa membuat gatal-gatal jika terkena kulit.

Anak-anak menjadi yang paling rentan terhadap bahaya limbah itu. Belum ada penanganan dari Pemkab Bandung maupun Tim SAR untuk membantu warga menghindari banjir limbah. Padahal banjir limbah pabrik sudah kerap melanda pemukiman warga. (Vra/Mut)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya