Liputan6.com, Jakarta - Kejaksaan Agung berencana mengeksekusi 6 terpidana mati pada akhir tahun ini. Namun, beredar kabar Kejagung akhir hanya akan mengeksekusi 2 terpidana mati yang keduanya terkait kasus pembunuhan berencana. Apakah hukuman mati bagi keempat terpidana mati lainnya dibatalkan?
Menanggapi hal tersebut, Jaksa Agung HM Prasetyo menegaskan tidak ada pembatalan eksekusi bagi terpidana mati yang sudah diputuskan. Namun menurut dia, hanya dimundurkan waktunya karena harus terpenuhi terlebih dulu semua aspek hukum bagi para terpidana mati tersebut.
"Nggak ada istilah dibatalkan, hanya tentunya itu kan semua aspek itu harus terpenuhi dulu. Jadi jangan ada sedikit pun lubang kelemahan yang nantinya justru kita dipersalahkan," kata HM Prasetyo di Kejaksaan Agung, Jakarta, Rabu (24/12/2014).
Dia mengungkapkan, masyarakat di Indonesia sendiri berbeda menyikapi hukuman mati antara pro dan kontra. Namun demikian, dia menegaskan, tidak ada pembatalan bagi para terpidana mati setelah aspek yuridis terpenuhi.
"Kan kalian tahu, bahwa rencana itu kan ada pro dan kontra itu ya kan, jadi nggak ada itu pembatalan. Pokoknya intinya semua terpenuhi dulu baru kita laksanakan," tandas Prasetyo.
Pemerintah sebelumnya menyatakanakan mengeksekusi 5 dari 64 orang terpidana mati kasus narkoba yang sudah ditolak grasinya. Mereka adalah terpidana yang vonisnya sudah memiliki kekuatan hukum tetap.
"Presiden memerintahkan kepada aparat untuk melaksanakan proses hukum secara benar. Hal-hal yang sudah inkracht atau berketetapan hukum tetap harus dilaksanakan," jelas Menko Polhukam Tedjo Edy Purdjianto di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis 4 Desember 2014.
Menurut Tedjo, Jokowi ingin memenuhi janjinya bahwa pemerintah akan tegas dalam menerapkan hukum. Mengenai jumlah terpidana mati, menurut Tedjo ada 64 terpidana baik WNI maupun WNA.
"Yang sudah jelas ditolak grasinya dan inkracht berkekuatan hukum tetap 5 orang. Eksekusinya kami menunggu surat dari Kejaksaan Agung dan tanda tangan Presiden," kata dia seperti dikutip laman setkab.go.id.
Kelima terpidana tersebut terlibat kasus narkoba dan ada yang merupakan warga negara asing. "Nanti dari Jaksa Agung yang akan menjelaskan. Kami akan mengeksekusi setelah menunggu surat dari Jaksa Agung yang ditandatangani oleh Presiden," kata Tedjo. (Ado/Yus)
Jaksa Agung: Tak Ada Pembatalan Eksekusi Terpidana Mati
Jaksa Agung menegaskan tidak ada pembatalan eksekusi bagi terpidana mati yang sudah diputuskan, namun hanya dimundurkan saja waktunya.
Diperbarui 24 Des 2014, 22:09 WIBDiterbitkan 24 Des 2014, 22:09 WIB
Advertisement
POPULER
1 2 3 Konsultasi PsikologiKapan THR 2025 Cair? Jadwal Pencairan Uang THR untuk ASN dan Karyawan Swasta
4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Hasil BRI Liga 1 PSIS Semarang vs Madura United: Sikat Mahesa Jenar, Laskar Sapeh Kerrab Tinggalkan Zona Merah
UNRWA Dirikan 130 Pusat Pendidikan Darurat untuk Anak-Anak di Gaza Palestina
Penampilan Sal Priadi Guncang Malam Kedua KapanLagi Buka Bareng BRI Festival 2025
Hasil Liga Inggris Arsenal vs Chelsea: Striker Dadakan Jadi Pahlawan, Meriam London Pangkas Jarak dari Liverpool
Batu Asam Urat Seperti Apa? Kenali Ciri-Ciri dan Cara Mencegahnya
Tiga Anggota DPRD OKU Tagih Fee Proyek, Kadis PUPR OKU Janji Cair Sebelum Lebaran
Pangeran William Ungkap Ada Penyusup di Tempat Tidurnya Bersama Kate Middleton Setiap Malam
Link Live Streaming LaLiga Atletico Madrid vs Barcelona, Senin 17 Maret 2025 Pukul 03.00 WIB di Vidio
Jaga Stabilitas Harga Beras Jelang Lebaran, Bulog Sulutgo Salurkan Cadangan Pangan Pemda
Tampil di Hari Kedua, Nadin Amizah Getarkan Hati KapanLagi Buka Bareng BRI Festival 2025
Mengulik Kisah WNI Muslim di Filipina, Jalani Bulan Suci Ramadan sebagai Minoritas
KaryaKarsa Suguhkan Sinemini Sajadah Cinta Malaikat, Sebarkan Pesan Positif Selama Ramadan