Pesan Uskup Agung Jakarta pada Perayaan Natal 2014

Uskup Ignatius mengingatkan kepada seluruh umat untuk terus menjaga keimanannya sebagai tanda kasih setia kepada Allah.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 25 Des 2014, 14:35 WIB
Diterbitkan 25 Des 2014, 14:35 WIB
Kekhusyukan Jemaat Gereja Katedral Jakarta Ikuti Misa Natal
Pastor saat menyampaikan pesan perdamaian pada Misa Natal di Gereja Katedral, Jakarta, Kamis (25/12/2014). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Perayaan Natal di Gereja Katedral pada hari ini mengangkat tema 'Berjumpa dengan Allah dalam Keluarga'. Ibadah Natal di gereja ini berjalan khidmat dan lancar. Umat Kristiani yang beribadah khusyuk mendengarkan pesan damai dari Uskup Agung Jakarta Ignatius Suharyo usai memimpin Misa Natal.

Uskup Agung Jakarta Ignatius Suharyo mengatakan, tema tersebut sengaja dipilih agar para keluarga umat Kristiani dapat menjadi wujud kasih Allah.

"Cita-cita hidup berkeluarga Nasrani sangat tinggi. Keluarga diharapkan menjadi wujud kasih setia Allah sendiri. Di keluarga yang rukun bahagia saling mencintai menjadi keluarga yang ideal," kata dia saat konferensi pers di Gereja Katedral, Jakarta Pusat, Kamis (25/12/2014).

Uskup Agung mengatakan, pada setiap perayaan Natal tidak semua keluarga dapat merasakan nikmatnya perayaan Natal. Sebab, ada masih ada beberapa keluarga yang tinggal di daerah konflik atau bencana.

"Tapi kehidupan berkeluarga tidak seperti yang kita bayangkan. Banyak keluarga-keluarga yang hidup tidak normal. Misalnya, banyak keluarga yang tinggal di daerah konflik seperti Irak. Ada juga keluarga yang tinggal di daerah bencana. Banyak sekali, keluarga yang hidup tanpa kemauannya sendiri," tambah dia.

Meski demikian, Ignatius mengingatkan kepada seluruh umat untuk terus menjaga keimanannya sebagai tanda kasih setia kepada Allah. Ia berharap, keluarga Kristiani menjadi pribadi-pribadi yang dewasa.

"Semoga keluarga menjadi tempat anggota berkembang menjadi pribadi yang  semakin dewasa. Natal itu intinya sama, pesannya jelas yaitu Allah terlibat dalam kehidupan manusia, dia menjadi manusia yang artinya ikut merasakan kegembiraan dan cita citanya," jelas Uskup Agung. (Mvi/YUs)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya