Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) melalui Direktorat Jenderal Pemasyarakatan memberikan Remisi Khusus kepada Narapidana beragama Kristen. Remisi ini diberikan dalam rangka Hari Raya Natal 2014.
Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Dirjen PAS), Handoyo Sudradjat mengatakan, pemberian remisi tersebut dimaksudkan untuk memotivasi dan menumbuhkan kesadaran narapidana.
"Agar narapidana dapat memelihara hal-hal yang baik selama menjalani masa pidana dalam kehidupan sehari-harinya dan menjalankan ibadah sesuai ajaran agamanya," kata Handoyo dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Kamis (25/12/2014).
Adapun, ada 9.068 narapidana telah memenuhi persyaratan administrasi maupun substansi untuk Remisi Khusus Natal ini. Sebanyak 8.970 orang di antaranya mendapat Remisi Khusus I atau mendapatkan sebagian pengurangan hukuman. Sementara 98 orang mendapat Remisi Khusus II atau setelah mendapat remisi dinyatakan langsung bebas.
Tahun 2014 ini, narapidana yang mendapat Remisi Khusus Natal terbanyak berasal dari wilayah Sumatera Utara, yakni sejumlah 1.791 orang, lalu wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) 1.741 orang, dan wilayah Sulawesi Utara 771 orang. "Besaran Remisi Khusus yang diberikan antara 15 hari hingga paling banyak 2 bulan," kata Handoyo.
Dijelaskan dia, pemberian remisi tersebut didasarkan pada Keputusan Presiden RI Nomor 174 Tahun 1999 tentang Remisi, Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2006 serta Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2012 tentang Perubahan Kedua atas PP 32 tahun 1999 Tentang Syarat dan Tata Cara Pelaksanaan Hak Warga Binaan Pemasyarakatan.
Lebih jauh Handoyo mengajak para narapidana yang sedang menjalani masa pidananya untuk melakukan evaluasi dan introspeksi diri terhadap apa yang telah diperbuat, baik dalam berhubungan dengan sesama manusia maupun dengan Tuhan YME. Sehingga diharapkan di masa yang akan datang dapat berbuat yang lebih baik dalam sendi-sendi kehidupan bermasyarakat, bernegara dan berke-Tuhanan.
Dia menjelaskan, berdasarkan data situs smslap.ditjenpas.go.id per tanggal 24 Desember 2014, jumlah yang menghuni Lapas dan Rutan se-Indonesia berjumlah 163.841 orang, yang terdiri dari 110.369 narapidana dan 53.472 tahanan.
Sementara kapasitas hunian sendiri untuk seluruh lapas "") dan rutan se-Indonesia seharusnya hanya untuk total 108.980 penghuni. Alhasil, kondisi over kapasitas (kelebihan) saat ini sudah mencapai 150 persen. Dari 33 wilayah di Indonesia, hanya 8 wilayah yang tidak mengalami over kapasitas. "Karena itu pemberian Remisi Khusus Natal ini setidak-tidaknya dapat mengurangi over kapasitas hunian yang terjadi di Lapas dan Rutan," tandas Handoyo. (Riz/Mut)
98 Napi Bebas Setelah Dapat Remisi Natal
Dirjen PAS Handoyo Sudradjat mengatakan pemberian remisi tersebut dimaksudkan untuk memotivasi dan menumbuhkan kesadaran narapidana.
Diperbarui 25 Des 2014, 15:08 WIBDiterbitkan 25 Des 2014, 15:08 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
EnamPlus
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Kementerian PPPA Kawal Kasus Kekerasan Seksual Anak oleh Eks Kapolres Ngada
Tips Berpuasa agar Tetap Berenergi Sepanjang Hari
5 Terapi untuk Asam Urat di Kaki, Bantu Redakan Nyeri di Rumah
Pengumuman SNBP 2025: Catat Tanggal, Link, dan Cara Cek Hasilnya
KPK: OTT di OKU Sumsel Terkait Kasus Suap Proyek Dinas PUPR
BlackRock Genggam Lebih dari 567.000 BTC, Segini Nilainya
Ada QRIS TAP BRImo, Kini Bayar Tinggal Tempel HP Tanpa Ribet
100.000 Lebih Warga Serbia Turun ke Jalanan, Protes Pemerintahan Presiden Serbia Aleksandar Vucic
Kepala Korlantas Bantah Info Sistem Tilang Langsung Sita Kendaraan per April 2025
Naik Podium Lagi, Pembalap Gresini Racing Senang dengan Performa Motornya
Kata-Kata Undangan Buka Puasa Bersama yang Menarik dan Inspiratif
Bansos Sembako dan PKH bagi Lansia dan Penyandang Disabilitas Diantar Langsung ke Rumah