Strategi Basarnas di Pencarian Hari ke-5 AirAsia QZ8501

Pencarian para korban AirAsia QZ8501 memasuki hari kelima. Pihak Basarnas pun melakukan beragam cara untuk memaksimalkan proses tersebut.

oleh Andi Muttya Keteng diperbarui 01 Jan 2015, 10:03 WIB
Diterbitkan 01 Jan 2015, 10:03 WIB
Basarnas
Tim Basarnas di Kapal KN 224. (Liputan6.com/Putu Merta Surya Putra)

Liputan6.com, Jakarta - Pencarian para korban AirAsia QZ8501 memasuki hari kelima. Cuaca bersahabat membuat proses tersebut dilakukan lebih pagi.

Pada hari kelima ini, pihak dari Badan SAR Nasional (Basarnas) pun mengungkap strategi mereka agar pencarian kali ini membuahkan hasil yang maksimal dari sebelumnya.

"Strateginya, area diperluas, penyelam ditambah. Kapal BPPT (yang dilengkapi dengan alat pendeteksi sinyal dari blackbox) sudah dilokasi," ungkap Deputi Kepala Basar Tatang Zainudin dalam konferensi pers di Kantor Basarnas, Kemayoran, Kamis (1/1/2015).

Sambung Tatang, juga dikerahkan bantuan udara dari pihak asing. "2 Pesawat Korea yang dilengkapi dengan kamera," ucap dia.

Selain itu, juga ada penambahan sekitar 11 kapal dari TNI Angkatan Laut (AL).

"Kita menyisir baik laut maupun udara. Mudah-mudahan dengan penyisiran tersebut bisa diketemukan lagi lebih banyak (korban) hari ini. Untuk memaksimalkan pencarian korban," jelas dia.

Sebelumnya, Komandan Lapangan Udara Iskandar Letkol Penerbang Jhonson Simanjuntak mengatakan, 4 helikopter dikerahkan ke 2 titik pencarian. Armada itu bertugas sesuai fungsinya masing-masing.

Keempat helikopter yang terlibat dalam proses pencarian dan evakuasi adalah Dolphin milik Basarnas, Puma milik TNI AU, Superpuma dari TNI AU, dan Helikopter Bolco kepunyaan TNI AL. Mereka akan beroperasi di sektor 2 dan 3 atau di sekitar Tanjung Puting.

Total sudah 8 jasad penumpang pesawat AirAsia QZ8501 yang berhasil ditemukan dan dievakuasi oleh tim gabungan SAR.  2 jenazah sudah di Surabaya, 4 jenazah di RSUD Sultan Imanuddin, 2 jenazah masih di kapal TNI AL. (Tnt/Yus)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya