Liputan6.com, Pangkalan Bun - Badan SAR Nasional (Basarnas) sudah memastikan titik tempat badan Pesawat AirAsia QZ8501 berada di Selat Karimata. Untuk mengevakuasi bangkai pesawat itu, Tim SAR Gabungan unsur udara diperintahkan melakukan penyisiran dari atas permukaan air di 4 area operasi pada hari ke-9 pencarian dan evakuasi AirAsia jenis Airbus A320-200 itu.
Komandan Pangkalan Udara (Lanud) TNI Angkatan Udara Letnan Kolonel Penerbang Johnson Simatupang mengatakan, pesawat dan helikopter akan terbang rendah di bawah 5 ribu kaki.
"Kita sudah dapatkan perintah operasi dari Basarnas. Seluruh penerbangan akan berada di bawah 5.000 feet," kata Johnson di Lanud Iskandar, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, Senin (5/1/2015).
Area I, kata Johnson, akan disisir oleh Boeing 737 yang kemungkinan akan membawa Panglima TNI Jenderal Moeldoko dan rombongan. Kemudian area II, menjadi sasaran pesawat pengintai P-RC Orion KN-0 milik Korea Selatan.
Area III, jadi wilayah pencarian Pesawat BE-200-CS milik Rusia. Sedangkan area IV, menjadi daerah pencarian Helikopter Sea Hawk milik Amerika Serikat.
Johnson menjelaskan, Pesawat CN 295 milik TNI AU juga ikut ambil bagian. Pesawat yang akan terbang dari Jakarta ini akan mengintai area I dan IV.
Hingga saat ini jumlah korban Pesawat AirAsia QZ8501 yang sudah ditemukan 34 jenazah. Semua jenazah sudah diidentifikasi mendalam oleh tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri di RS Bhayangkara Polda Jawa Timur. Dari semua korban yang sudah ditemukan, 6 di antaranya sudah diserahkan ke keluarga korban.
Pesawat AirAsia rute Surabaya-Singapura hilang kontak dari Air Traffic Controller (ATC) Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Minggu 28 Desember 2014 sekitar pukul 06.17 WIB.
Pesawat dengan nomor penerbangan QZ8501 itu take off dari Bandara Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur pukul 05.20 WIB, dan seharusnya tiba di Bandara Changi, Singapura pukul 08.30 waktu setempat. Pesawat itu berpenumpang 155 orang, dan membawa 7 awak. (Sun/Mut)