Liputan6.com, Pandeglang - Bukan hal yang mudah bagi anak-anak pelajar di Kecamatan Sidamukti, Pandeglang, Banten, Jawa Barat untuk pergi ke sekolah.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Jumat (9/1/2014), melewati hutan bambu dan jalanan yang licin sudah menjadi rute biasa yang harus mereka lalui. Namun perjalanan belum berakhir.
Baca Juga
Untuk mencapai sekolah, mereka harus melewati Sungai Ciliman sedalam 3 meter. Bukan dengan jembatan gantung mereka menyeberangi sungai itu, namun menggunakan getek atau perahu bambu.
Advertisement
Getek itu pun tidak setiap saat bisa dipakai. Apabila air sungai meluap akibat hujan deras, anak-anak terpaksa tidak bisa melintas dan terpaksa tidak bisa bersekolah.
Sebenarnya ada rute lain lebih aman yang bisa mereka lalui, tetapi jaraknya terlalu jauh, sekitar 15 km. Itu pun juga harus melewati bukit dan hutan.
Selain menyulitkan anak-anak sekolah, tidak adanya jembatan gantung yang menghubungkan Kecamatan Sidamukti dan Kecamatan Angsana juga menghambat perekonomian warga. Mereka kesulitan saat harus menjual hasil pertanian ke Kota Pandeglang.
Anak-anak itu hanya bisa berharap pemerintah segera membangun jembatan gantung agar mereka bisa bersekolah tanpa harus ketakutan terseret air sungai. (Vra/Ein)