KNKT Sebut 5 Bulan Waktu Tercepat Ungkap Kecelakaan Pesawat

KNKT menyatakan tidak serta merta hasil investigasi dapat langsung dipublikasikan kepada publik.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 13 Jan 2015, 04:00 WIB
Diterbitkan 13 Jan 2015, 04:00 WIB
KNKT Mulai Periksa Serpihan Pesawat AirAsia QZ8501
Petugas KNKT mendata beberapa serpihan pesawat AirAsia QZ8501 di posko pusat, Lanud Iskandar, Pangkalan Bun. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Setelah menerima bagian black box AirAsia QZ8501, Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mulai diburu waktu untuk dapat membuka tabir misteri tragedi itu. KNKT menyebut waktu tercepat dalam mengungkap kecelakaan pesawat adalah  5 bulan.

"Sejauh ini kami paling cepat mengungkap kecelakaan adalah Adam Air 2007 itu 5 bulan selesai," kata Ketua Tim Penyelidikan AirAsia Mardjono Siswosuwarno di Kantor KNKT, Jakarta, Senin (12/1/2015).

Mardjono mengatakan, tidak serta merta hasil investigasi dapat langsung dipublikasikan kepada publik. Draft penyelidikan dikirim terlebih dahulu kepada tim penyelidikan dari negara-negara lainnya. Negara yang memiliki hak untuk mendapat draft hasil penyelidikan adalah negara yang berkaitan dengan kecelakaan.

"Pertama negara lokasi kecelakaan, yang pasti Indonesia. Lalu negara tempat mendesain pesawat dan memproduksi pesawat, yaitu Prancis. Untuk engine (mesin) Prancis bekerja sama dengan Amerika Serikat, artinya Amerika juga dapat," jelas dia.

Setiap negara diberi kesempatan mempelajari draft hasil investigasi yang dilakukan KNKT. Setiap negara hanya diberi waktu 60 hari sejak dikirimkan untuk menyetujui atau tidak hasil investigasi itu.

"Diberi waktu 60 hari. Lalu mereka menyatakan setuju atau tidak. Kalau tidak diberi tahu bab berapa yang tidak setuju lengkap dengan data yang dimiliki mereka. Jadi tidak hanya sekadar tidak setuju," tandas Mardjono. (Ali)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya