Data Kependudukan Feriyani Lim Dibekukan, Kenapa?

Pengusaha cantik Feriyani Lim masih menjadi sorotan sejak foto wanita mirip dirinya bersama Ketua KPK Abraham Samad tersebar.

oleh Aceng Mukaram diperbarui 05 Feb 2015, 13:22 WIB
Diterbitkan 05 Feb 2015, 13:22 WIB
Data Kependudukan Feriyani Lim Dibekukan, Kenapa?
Pengusaha cantik Feriyani Lim masih menjadi sorotan sejak foto wanita mirip dirinya bersama Ketua KPK Abraham Samad tersebar. (Raden AMP/Liputan6.com)

Liputan6.com, Pontianak - Pengusaha cantik Feriyani Lim masih menjadi sorotan sejak foto wanita yang mirip dirinya berada di hotel bersama Ketua KPK Abraham Samad tersebar. Belakangan kartu kependudukan wanita yang lahir di Pontianak, Kalimantan Barat 5 Februari 1986 itu diketahui sudah dibekukan. Mengapa?

Berdasarkan catatan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Pontianak, Feriyani Lim diketahui sudah bukan lagi warga Kota Khatulistiwa itu.

"Sudah dibekukan sejak lama," kata Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Pontianak Suparma di kantornya, Pontianak, Kalbar, Kamis (5/2/2015).

Suparma mengatakan, pembekuan data kependudukan Feriyani Lim dilakukan pada 2014 semester I atau sekitar bulan Januari–Juni. Menurut dia, pembekuan dilakukan lantaran wanita cantik tersebut memiliki kartu identitas ganda.

"Datanya ganda Feriyani Lim di sini. Itu otomatis. Terus kita cari lagi, ternyata dia di Jakarta. Dia ini belum melakukan perekaman di sini. Ini ada masalah data kependudukan. Ya seharusnya melakukan konsolidasi dengan pihak terkait," ucap Suparma.

Selama tinggal di Kota Pontianak, sambung dia, Feriyani Lim menempati sebuah rumah berlantai 2. Rumah itu beralamat di Gang Suez, Jalan Tanjungpura, RT 005 RW XVI, No 116, Kelurahan Benua Melayu Darat, Kecamatan Pontianak Selatan.

"Kemudian kita dapat info dari Kemendagri, sudah ditegaskan dia penduduk Jakarta. Itu data Kemendagri. Itu sesuai administrator dan database  (ADB)," tutur Suparma.

"Setiap minggu kita verifikasi data. Mungkin ada oknum-oknum yang bermain terkait data kependudukan ini," imbuh dia.

Jauh sebelum kasus ini mencuat, dia menyatakan, pihaknya selalu memverifikasi data kependudukan. Hal itu dilakukan guna mencegah data kependudukan ganda.

"Sudah kita lakukan verifikasi data, makanya ketahuan. Kita set di komputer ada data kependudukan dobel. Kalau data pindah, kita nggak tahu. Itu Jakarta yang tahu. Data di kita tertera famili lain. Itu info lebih lengkap di Kementerian Dalam Negeri," papar Suparma.

Foto syur diduga bersama Feriyani Lim telah dibantah oleh Ketua KPK Abraham Samad. Samad menyatakan, tim forensik KPK telah memastikan foto tersebut palsu alias telah direkayasa. (Ndy/Sss)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya