Liputan6.com, Jakarta - Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, hari ini kembali menjadi tujuan pengunjuk rasa yang ingin menyatakan dukungannya atas kisruh KPK-Polri.
Untuk mengantisipasi dan menjaga keamanan di lokasi tersebut, kepolisian menerjunkan ratusan personel Brimob dan Polsek Setiabudi, Polres Jakarta Selatan, serta Polda Metro Jaya. Bahkan, 2 mobil Barracuda telah diparkir tepat di depan Gedung KPK.
"Setidaknya ada 390 personil gabungan dari Polsek, Polres, dan Polda Metro serta 2 Baracuda," ujar Kapolsek Setiabudi AKBP Audie Latuheru di depan Gedung KPK, Jakarta, Jumat (6/2/2015).
Sementara jumlah massa yang diperkirakan akan datang memenuhi depan Gedung KPK menurut Audie mencapai sekitar 1.000 orang. "Saat ini baru ratusan yang datang," katanya.
Sementara itu, sejak pukul 14.30 WIB ratusan orang telah mulai memadati halaman depan Gedung KPK. Pantauan Liputan6.com, mereka menggunakan sebuah mobil yang dilengkapi pengeras suara berukuran besar.
Yang pertama hadir adalah ratusan buruh dari Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) dan Masyarakat Peduli Indonesia (MPI). Mereka menyatakan dukungannya kepada KPK yang dianggap telah menjadi korban kriminalisasi.
"Kami mendukung jelas bukan karena buruh selalu ditindas atau dikrimilalisasi, ini masalah tentang Indonesia. KPK adalah lembaga yang selalu diimpikan masyarakat Indonesia. Hampir 17 tahun reformasi, tapi pejabat tak jera korupsi. Jadi sangat ironis jika lembaga ini dikriminalisasi," teriak seorang pengunjuk rasa dari atas mobil dengan pengeras suara.
Selain itu, mereka juga mendesak KPK terus mengusut dugaan rekening mencurigakan pejabat negara yang akan dilantik dalam waktu dekat ini, yaitu Dirjen Pajak Sigit Priadi Pramudito.
"Sigit punya rekenin gendut sebagaimana hasil penelusuran PPATK. KPK harus usut itu sebelum dia dilantik jadi Dirjen Pajak. Sigit juga diduga kuat menaikkan nilai NJOP pengadaan lahan kawasan terpadu di Banten. Dan di Kejagung telah menetapkan 5 tersangka namun anehnya Sigit malah mau dijadikan Dirjen Pajak," kata dia.
Saat mereka berorasi muncul lagi ratusan pengunjuk rasa yang tergabung dalam Aliansi Save Indonesia (ASI) yang mendesak Abraham Samad Cs tidak mundur dari jabatannya terkait polemik yang terjadi belakangan ini.
"Nanti akan datang lagi dukungan tokoh-tokoh lintas agama ke KPK," ujar salah seorang petugas polisi.
Sementara itu, akibat unjuk rasa ini, jalur lambat di depan Gedung KPK, tepatnya yang dari arah Menteng menuju Mampang terpaksa ditutup. Pengendara yang melintas dialihkan ke jalur cepat. Dan kemacetan panjang tak bisa dihindari. (Ado/Yus)
Antisipasi Membludaknya Massa, 2 Mobil Barracuda Jaga Gedung KPK
Sejak pukul 14.30 WIB ratusan orang mulai memadati halaman depan Gedung KPK. Mereka menggunakan mobil yang dilengkapi pengeras suara.
diperbarui 06 Feb 2015, 15:53 WIBDiterbitkan 06 Feb 2015, 15:53 WIB
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
27 Ribu Personel Gabungan Jaga Pilkada Serentak 2024 di Banten
Wamen Dikti Saintek Stella Christie Ingatkan Gen Z Konsekuensi Abaikan Etika Saat Menggunakan AI
Mengapa Bumi Tampak Datar Meski Berbentuk Bulat?
Link Live Streaming Liga Champions Bayern Munchen vs PSG, Sebentar Lagi Tayang di SCTV dan Vidio
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Rabu 27 November 2024
Gugatan Praperadilan Ditolak, Kejagung Lanjutkan Penyidikan Tom Lembong
Aksi 4 Polisi Jalan Kaki 3 Hari Demi Kawal Distribusi Logistik Pilkada di Banggai Terpencil
Menyambut Kematian dengan Gembira Tanpa Takut, Gus Baha Kisahkan Para Ulama
Ungkap Persoalan Zonasi PPDB, Mendikdasmen: Semoga 2024-2025 Bisa Terapkan Sistem Baru
Fakta Unik Juhu Singkah, Kuliner Kalimantan Terbuat dari Rotan
Kisah Delle Lumba-Lumba Laut Baltik yang Hobi Berbicara Sendiri
Bolehkah Terima Amplop Serangan Fajar Pilkada 2024? Buya Yahya Menjawab