Liputan6.com, Jakarta - Kucuran dana desa dalam Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (APBN) 2015 meningkat dari Rp 9,1 triliun menjadi Rp 20 triliun. Anggota Komisi IV DPR Viva Yoga Mauladi mengatakan, peningkatan dana desa tersebut tak lain dalam rangka memajukan Indonesia dengan mengawalinya dari desa.
"Jadi Rp 20 triliun itu dana tetap yang diberikan untuk desa, jadi ini sesuai dengan UU Desa. Sebenarnya postur APBN kita itu memang larinya ke desa, tidak hanya Rp 20 triliun dana desa. Saya yakin akan mendorong masyarakat desa jadi kreatif dan inovatif," kata Viva dalam sebuah diskusi di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (14/2/2015).
Politisi PAN itu menjelaskan, dana desa akan melibatkan pengawasan langsung dari pemerintah melalui Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) serta Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). "Karena itu, ini menjadi tugas berat pemerintah mengalokasikan dana desa hingga sampai ke sasaran," jelas dia.
Viva menuturkan, dengan aliran dana langsung yang besar tersebut, pemerintah melalui perangkatnya harus serius membuat dan membangun road map dalam mengimplementasikan program dari dana itu.
"Jadi (pemerintah) harus serius dalam membangun road map terkait dana desa ini. Jangan nantinya desa malah menjadi pertarurangan politik elite saja," tutur dia.
Lebih lanjut Viva mengatakan masih ada masalah besar di tingkat desa yang belum menyiapkan badan atau institusi untuk mengelola kucuran dana langsung dari pemerintah pusat ini.
"Dalam UU Desa memang ada badan usaha milik desa, tapi tidak semua ada. Jika ekonomi di desa tidak tertata, maka bisa terjadi konflik, karena dana itu tidak masuk ke pemerintah desa saja," tandas Viva Yoga. (Ado/Sss)
DPR: Dana Desa Jangan Jadi Alat Pertarungan Elite Politik
Masalah besar saat ini karena di tingkat desa belum menyiapkan badan atau institusi untuk mengelola kucuran dana dari pusat ini.
diperbarui 14 Feb 2015, 15:33 WIBDiterbitkan 14 Feb 2015, 15:33 WIB
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT), Marwan Jafar mengikuti Rapat Kerja Dengan Komisi II DPR RI di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Selatan, Jumat (06/02/2015). (Liputan6.com/Andrian M Tunay)
Advertisement
Live Streaming
Powered by
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Terungkap, Jaksa Korea Selatan Sebut Presiden Yoon Suk Yeol Izinkan Penembakan Selama Darurat Militer
Cuaca Buruk, 7 Penerbangan Batal Mendarat di Bandara Ngurah Rai Bali
Upgrade Pesan ke Luar Angkasa, MIAB Jadi Penerus Golden Records
Kamu Lolos Seleksi PPPK 2024 Periode I BKN? Segera Kumpulkan Dokumen Berikut Ini
4 Rekomendasi Drakor yang Tayang Januari 2025, dari When The Stars Gossip hingga Motel California
Usai Pertemuan dengan Prabowo di Kertanegara, Bahlil Golkar: Bahas Hal Biasa
Menag: Natal 2024 Bukan hanya Perayaan Spiritual, tapi Momen Perkuat Persatuan dan Toleransi
Hasil BRI Liga 1 Bali United vs Persebaya Surabaya: Serdadu Tridatu Beri Bajul Ijo Kekalahan Kedua
Fungsi Beriman Kepada Hari Akhir: Memahami Makna dan Manfaatnya
PPN Naik ke 12%, Ekonom Jelaskan Pentingnya Insentif untuk Antisipasi Kenaikan Biaya Produksi
Kenaikan PPN ke 12% Jadi Langkah Moderat Pemerintah Saat Ini
Kasus Pabrik Uang Palsu UIN Alauddin, Pengusaha Annar Salahuddin Sampetoding Jadi Tersangka