Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok terus melakukan berbagai langkh, untuk mewujudkan konsep smart city di Jakarta. Kali ini, dia menggandeng aplikasi yang kini sedang digandrungi di Ibukota, yakni Gojek.
Ahok mengatakan, sejauh ini Gojek memiliki konsep yang mirip dengan smart city Jakarta. Setiap warga bisa memesan ojek melalui aplikasi Gojek. Tak hanya antar jemput, para tukang ojek yang sudah bergabung ini pun dapat menjadi kurir untuk mengantar apa saja yang kita inginkan.
"Kita mau link-kan dengan Transjakarta termasuk bus tingkat. Jadi orang ketika turun dari bus bisa lihat busnya sampai mana? Tukang ojeknya sampai mana? Kita lagi pikirkan. Jadi nanti orang Jakarta mungkin bisa tahu kalau mau kemana-mana yang cepet lewat mana? Abis dari naik bus, ojek, atau apa," kata Ahok di Balaikota, Jakarta, Selasa (17/2
2015).
CEO Gojek Nadiem Makarim menjelaskan, perjalanan usahanya kini terbilang sangat pesat. Dalam waktu 1 bulan aplikasi ini sudah berhasil mencapai 50 ribu download, dengan rating 4,4 dari 5 bintang. Tukang ojek yang bernaung di GoJek juga sudah mencapai 2 ribu orang di Jabodetabek.
"Untuk tukang ojek juga kami melakukan cek domisili, background cek, kami menelpon istrinya benar atau nggak dia tinggal, kita ada intervew perilaku, dan pada saat dia jadi driver Gojek itu terus ada monitoring, terutama fit back yang paling jago menjadi polisi GoJek," ungkap dia.
Adanya Gojek, lanjut Nadiem, juga bukan membuat perusahaan baru bersaing dengan tukang ojek yang sudah ada. Para driver Gojek merupakan tukang ojek yang biasa mangkal di pinggir jalan. Dengan teknologi aplikasi melalui smartphone, mereka tak perlu lagi menunggu di pangkalan dan bisa menunggu di rumah sambil mengurus anak.
"Jadi kebebasan berkerja untuk meningkatkan kesejahteraan mereka. Kita juga tahu posisi mereka ada di mana. Sepanjang perjalanan barang itu diantar semua kita ketahui," jelas dia.
Terintegrasi dengan Smartphone
Baca Juga
Ahok kini menyerahkan bentuk kerja sama dengan DKI Jakarta akan dibicarakan kembali. Dia ingin semua bus nantinya dapat terintegtasi dengan smartphone warga, sehingga warga bisa tahu di mana bus yang diinginkan berada. Selain itu, pola tertib yang diterapkan Gojek juga dapat dilakukan terhadap bus Transjakarta.
"Sudah ada polanya sih tinggal bikin aja MoU gimana. Kita kan pengen yang naik bus juga pakai smartphone, nanti tahu persis busnya sampai mana, dia bisa pesen ojek. Nah ini kita paksakan, kalau bus-busnya nggak mau ikut kami kamu nanti mati sendiri. Kita tawarin Anda rupiah per kilometer kok masih untung," jelas Ahok.
Sementara Direktur PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) Anotnius Kosasi mengatakan, kerja sama yang paling utama adalah soal penggunaan aplikasi. Saat ini, aplikasi Gojek sudah bisa diunduh di smartphone. Kedepan, aplikasi ini juga dibuat untuk melakukan pemeriksaan kepada bus-bus yang ada di Jakarta.
"Pertama Gojek itu tahu di mana sopirnya ada, berarti dia bisa mengidentifikasi semua sopirnya ada di mana. Aplikasi yang sama semua bus kita ada di mana, kalau semua sopir Transjakarta ketahuan ada di mana busnya ketahun ada di mana dong?" tegas Kosasi.
Â
Selain itu, pola rating yang sudah digunakan Gojek juga sangat mungkin untuk diterapkan kepada sopir Transjakarta. Penumpang bisa langsung memberikan masukan melalui rating yang ada di aplikasi yang sudah diunduh di smartphone warga.
"Jadi kalau ini kita bisa kerja sama dalam waktu dekat, tapi saya kalau melengkapi semua sopir saya dengan android. Kalau mengetahui berapa lama bus sampai itu butuh aplikasi lain lagi. Yang paling cepat, warga bisa complaint sopir ini ugal-ugalan, misalnya. Aplikasinya ya nanti kita akan kerja sama dengan Gojek. Bisa Gojek dengan kita dan yang pasti bus kita akan terintegrasi dengan smart city," ujar Kosasi.
Ahok ingin, Gojek ini juga dapat berintegrasi dengan smart city milik Jakarta yang kini sedang dibangun. Selain berguna untuk warga Jakarta, turis asing yang sedang berlibur dapat menggunakan konsep ini sehingga memudahkan dalam mengeksplorasi berbagai lokasi wisata di Jakarta.
"Kita juga ingin Gojek terintegrasi dengan smart city. Jadi kita bantu promosi Gojek juga jadi orang Jakarta, orang turis datang ke Jakarta dia bisa pilihan. Ini kan sesuatu barang baru, jadi turis kan dia bisa tahu kalau dengan aplikasi ini, misal dia beli smart cart gitu, dia mau makan segala macam bisa termasuk top up di GoJek. Jadi bule bisa dateng dan bisa coba naik Gojek ini aman, karena ada di smart city, itu yang kita harapkan timbal balik," tandas Ahok. (Rmn)
Advertisement