Liputan6.com, Jakarta Saat kebakaran besar terjadi di Jalan Lautze Raya, Kecamatan Sawah Besar, Jakarta Pusat, Senin kemarin, 2 petugas pemadam kebakaran dipukul warga dengan balok kayu karena tidak sabar ingin mengambil alih selang air untuk memadamkan api.
Menanggapi hal itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengatakan, peristiwa pemukulan tersebut merupakan bagian dari risiko pekerjaan. Setiap petugas harus sudah tahu berbagai risiko dalam menjalankan tugas.
"Ya saya tahu. Karena tidak sabar, mereka (warga) tidak paham. Itu sudah menjadi risiko pekerjaan. Nggak apa-apa, kita harus sabar," kata Djarot saat meninjau lokasi kebakaran, Selasa(24/2/2015).
Djarot mengatakan, peristiwa itu sebetulnya hanya peristiwa biasa yang dibesar-besarkan di media massa. Menurut Djarot, seluruh petugas langsung kembali bekerja memadamkan api dengan 40 unit mobil pemadam kebakaran.
"Nggak kok. Wartawan ini, dipukul sekali bilangnya dipukul lima kali. Buktinya sudah cepat, sudah langsung kerja lagi," tandas dia.
Walikota Jakarta Pusat Mangara Pardede mengatakan, peristiwa itu sangat merugikan petugas pemadam kebakaran. Tapi, karena tugas pemadam kebakaran juga memiliki risiko gesekan dengan warga, hal itu tidak dipermasalahkan.
"Petugas kita tidak sakit hati, kok," tutur Mangara.
Kebakaran besar melanda RW 01, Jalan Lautze Raya, Kelurahan Karang Anyar, Kecamatan Sawah Besar, Jakarta Pusat pada Senin, 23 Februari 2015 sekitar pukul 16.00 WIB. Api menghanguskan 309 rumah di 13 RT, sehingga 470 kepala keluarga atau 2.450 jiwa kehilangan tempat tinggal.
Dalam peristiwa itu, menurut Kasudin Damkar dan PB Jakarta Pusat Idris Gaharina, ada 2 petugas Damkar bernama Thamrin dan Iip Wahyudin yang dipukul balok kayu oleh warga.
"Ada 2 petugas Damkar luka karena pemukulan. Dipukul warga tadi," ungkap Idris kepada Liputan6.com di lokasi kejadian.
Ia bercerita, saat petugas damkar menaiki tangga untuk memadamkan api di RW 01, petugas tersebut terjatuh karena tak sengaja memegang besi panas. Saat itulah, warga kemudian memukulnya dengan balok kayu.
Untungnya, kericuhan itu bisa dilerai. Kedua petugas tersebut kemudian ditangani oleh tim medis. Menurut Idris, Thamrin tak mengalami luka parah dan bisa kembali bekerja. Sementara Iip dibawa ke RSUD Tarakan untuk diperiksa.
"Thamrin sudah kerja lagi tadi. Kalau Iip masih di Tarakan. Warga mungkin emosi, kan kondisinya lagi panik," jelas Idris. Tak hanya itu, seorang petugas bernama Yudi Kurniawan juga terluka. Namun bukan karena pemukulan, melainkan kakinya terkena paku dari balok-balok kayu yang roboh akibat dilalap api. "Bukan cuma petugas ya. Warga juga banyak yang luka-luka kena balok-balok kayu, paku," tutur Idris. (Tya/Sun)
Wagub Djarot: Pemukulan Petugas Damkar Risiko Pekerjaan
Walikota Jakarta Pusat Mangara Pardede mengatakan, peristiwa itu sangat merugikan petugas pemadam kebakaran.
Diperbarui 24 Feb 2015, 15:58 WIBDiterbitkan 24 Feb 2015, 15:58 WIB
Sebagai imbalan, Pemprov DKI akan memberikan keringanan pajak untuk promotor Java Jazz.... Selengkapnya
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Produksi Liputan6.com
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Kenali, Istilah Makanan yang Mengandung Daging Babi yang Harus Diketahui
Prabowo Yakin Indonesia Jadi Lumbung Pangan Dunia
Ini Misi Astronaut Tertua NASA di Luar Angkasa
Bolehkah Muslim Mengidolakan Cristiano Ronaldo dan Messi? Ini Kata UAS dan Habib Husein Ja’far
Duh, Anggota Polres Bone Lakukan Kekerasan Seksual kepada Anak di Bawah Umur
Penuhi Obsesi Antonio Conte, Napoli Siap Bayar Berapa pun Demi Rekrut Aset Berharga Manchester United
Mengenal Ritual Bakar Tongkang, Tradisi Tionghoa di Pesisir Riau
Soeharto Diusulkan Lagi Jadi Pahlawan Nasional, Bagaimana Mekanismenya?
Gempa Magnitudo 6,2 Guncang Istanbul Turki, Kemlu RI: Tidak Ada Informasi Korban WNI
Pramono Naikkan Gaji PJLP Damkar Jakarta Jadi Rp6,4 Juta
Ketagihan Judi Online, Kasir Perusahaan di Pekanbaru Tilap Gaji Karyawan Ratusan Juta
Daftar Harga AC 1/2 PK Terbaru April 2025, Terjangkau dan Ideal untuk Ruangan Mungil