Mendag Bidik Perjanjian Dagang IEU CEPA Rampung Semester I 2025

Menteri Perdagangan Budi Santoso (Mendag Busan) menuturkan, target IEU CEPA selesai semester pertama 2025.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana Diperbarui 05 Mar 2025, 22:00 WIB
Diterbitkan 05 Mar 2025, 22:00 WIB
Mendag Bidik Perjanjian Dagang IEU CEPA Rampung Semester I 2025
Pemerintah bersama asosiasi pedagang ritel bakal segera meluncurkan pesta diskon besar-besaran di 600 mal bernama Bina Lebaran. (Foto: Liputan6.com/Maulandy R)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perdagangan Budi Santoso (Mendag Busan) menargetkan perjanjian dagan antara Indonesia dengan Uni Eropa, atau Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (perundingan IEU CEPA) rampung pada semester I 2025.

"IEU CEPA itu targetnya semester pertama selesai ya," ujar Mendag Busan saat ditemui di Gedung Sarinah, Jakarta, Rabu (5/3/2025).

Mendag mengemukakan, saat ini memang ada beberapa poin yang secara teknis masih dirundingkan. Rencananya, perundingan IEU CEPA akan kembali dilanjutkan pada pekan depan. 

"Sekarang ini sudah mulai terjadwal, sudah rutin. Harapan kita memang semester pertama selesai. Kemudian apa yang menjadi masalah secara teknis tadi segera diselesaikan," imbuh Mendag. 

Menurut dia, perundingan IEU CEPA memainkan peran penting bagi roda perdagangan Indonesia. Pemerintah mendorong beberapa akses perdagangan untuk bisa masuk ke dalam perjanjian tersebut, salah satunya di sektor tekstil dan produk tekstil (TPT). 

"Tekstil, pakaian jadi, kemudian alas kaki dan produk pertanian, itu bisa masuk ke sana. Ini sebenarnya salah satu cara bagaimana kita mempunyai pasar baru," ungkap dia. 

Di tengah situasi global saat ini, ia tak memungkiri jika persaingan dagang semakin ketat. Beberapa negara seperti Amerika Serikat telah membatasi perdagangan. Sehingga, kesepakatan dagang dengan Uni Eropa dinilai jadi kesempatan emas bagi Indonesia. 

"Sehingga kita ada perjanjian yang saling menguntungkan ya. Tidak merugikan satu sama lain, tapi menguntungkan satu sama lain. Dan ini sistem perdagangan yang adil ya buat kita semua," kata Mendag.

 

 

 

Promosi 1

Molor dari Target Awal

Pemerintah bersama asosiasi pedagang ritel bakal segera meluncurkan pesta diskon besar-besaran di 600 mal bernama Bina Lebaran. (Foto: Liputan6.com/Maulandy R)
Pemerintah bersama asosiasi pedagang ritel bakal segera meluncurkan pesta diskon besar-besaran di 600 mal bernama Bina Lebaran. (Foto: Liputan6.com/Maulandy R)... Selengkapnya

Sebelumnya, pemerintah target bisa menyelesaikan perundingan IEU CEPA pada 2024, sebelum eks Presiden Joko Widodo (Jokowi) melepas jabatannya sebagai RI 1. Sayangnya, target awal itu belum bisa dicapai.

Pada fase sebelumnya, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mencatat sudah ada 11 isu yang telah disepakati dalam perjanjian IEU CEPA pada pertemuan ke-18 pada 13-17 Mei 2024 di Belgia.

Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional Edi Prio Pambudi menjelaskan, masih ada 10 isu runding yang belum disepakati dalam IEU CEPA dari total 21 isu runding. Targetnya akan diselesaikan pada pertemuan ke-19 pada 1-5 Juli 2024 mendatang di Indonesia.

"Masih ada juga yang mungkin sisa yang disepakati ada 10 isu dari 21 (isu), itu sekarang sudah 11 (isu runding) awalnya baru 7-8 kini sudah maju sampai 11 (isu runding), 10 belum disepakati harapan kita bisa diselesaikan di putaran ke-19," kata Edi beberapa waktu lalu.

 

Uni Eropa Diklaim Unik

Dia menuturkan, masih tertundanya pembahasan isu-isu tersebut lantaran Uni Eropa memiliki penetapan tujuan yang unik. Lantaran, disetiap pertemuan isu pembahasannya selalu berbeda-beda. Sehingga hal itu menyulitkan Indonesia untuk menyelesaikan perundingan IEU CEPA tersebut.

"Memang Uni Eropa ini sangat unik, uniknya adalah mereka punya goal setting yang selalu berubah ketika ada perundingan, ketika satu perundingan ketemu dia membahas terkait dengan sustainability, ketemu lagi membahas terkait deforestation, ketemu lagi bahas nikel, otomatis ini menjadi sulit bagi kita menyelesaikan," jelasnya.

Oleh karena itu, Edi menegaskan kepada mereka jika ingin perjanjian dagang bilateral dengan Indonesia cepat selesai, maka mereka harus memiliki penetapan tujuan dari I-EU CEPA ini.

"Kita menegaskan kepada mereka kalau memang ingin diselesaikan mereka harus punya goals setting yang jelas. Sehingga akan memudahkan proses negosiasi, karena jika selalu berubah kalau orangnya berubah setting goalnya sama, ini orangnya sama setting goalnya beda, sehingga sulit bagi kita menyelesaikan perundingan," tuturnya. 

Infografis Efek Donald Trump Menang Pilpres AS ke Perekonomian Global
Infografis Efek Donald Trump Menang Pilpres AS ke Perekonomian Global. (Liputan6.com/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya