Cara JK Pimpin Evakuasi WNI saat Gempa Fukushima Jepang

Saat bencana gempa terjadi, JK dan istri tengah berada di kota tersebut.

oleh Luqman Rimadi diperbarui 09 Mar 2015, 14:59 WIB
Diterbitkan 09 Mar 2015, 14:59 WIB
Jusuf Kalla
Jusuf Kalla (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla atau JK menerima kedatangan Duta besar Jepang untuk Indonesia, ‎Tanizaki Yasuaki, di Kantor Wapres, Jakarta Pusat. Dalam kunjungannya itu, Dubes Tanizaki membahas rencana kedatangan JK ke Jepang dalam konferensi internasional penanganan dan manajemen bencana.

Deputi Sekretariat Wapres bidang Politik Dewi Fortuna Anwar yang hadir dalam acara itu mengatakan, dalam pertemuan tersebut, JK sempat bercerita saat memimpin evakuasi WNI ketika gempa mengguncang kota Fukushima, Jepang.

Dewi mengungkapkan saat bencana, gempa terjadi, JK dan istri tengah berada di kota tersebut. Karena itu, dia langsung berinisiatif memimpin evakuasi WNI di kota itu.

"Ketika Fukushima itu terjadi, Pak JK dan ibu Mufida berada di Jepang. Dan malahan Bu Mufida berada di dekat tenda, sehingga Pak JK saat itu diberi kepercayaan memimpin langsung penyelamatan 600 warga Indonesia di dekat Fukushima saat itu," ujar Dewi di Kantor Wapres, Jakarta, Senin (9/3/2015).

Dewi menuturkan, tim evakuasi yang dikomandoi JK awalnya kesulitan mencari satu per satu WNI di tengah kondisi kota yang bangunannya hancur. Terlebih, banyak pula warga asing di lokasi itu.

Kemudian, lanjut dia, JK memerintahkan beberapa WNI yang selamat agar mencari bus dan mobil yang telah dipasang pengeras suara. Dari mobil itu kemudian diputar lagu-lagu asal Indonesia. Tujuannya, agar menarik perhatian WNI yang menjadi korban gempa saat itu.

"‎Mau dicari satu per satu, tapi kan telepon di sana tidak jalan, jadi gimana caranya selamatkan mereka. Pak JK dengan idenya yang cukup brilian mengirim dua bus ke Fukushima dan satu mobil dengan loudspeaker, dan loudspeaker itu menyanyikan lagu-lagu Indonesia, salah satunya lagu Bengawan Solo dan itu berhasil memanggil mereka yang menjadi korban," beber Dewi.

‎Cara JK itu pun akhirnya berjalan ampuh. Dalam sehari, JK mampu mengevakuasi 600 WNI dari wilayah Fukushima dan sekitarnya. "Mereka langsung diselamatkan ke KBRI, ditempatkan di sekolah Indonesia dan mereka kemudian dibawa pulang," ujar Dewi.

Dubes Tanizaki mengatakan kedatangannya ke kantor Wakil Presiden untuk membahas rencana kunjungan JK ke negeri Sakura itu pada 12 Maret hingga 16 Maret 2015.

Ia menilai, keberangkatan JK mewakili Indonesia dalam forum internasional tersebut sangat tepat. Sebab selama ini dunia internasional mengenal JK  sebagai pemimpin yang memiliki pengalaman cukup banyak dalam bidang penanganan bencana.

"Pak Wapres punya banyak pengalaman. Dia terlibat dalam penanganan bencana tsunami di Aceh. Jadi, menurut saya, wakil Presiden adalah orang yang paling cocok sebagai delegasi dari Indonesia untuk mengikuti konferensi ini," ucap Tanizaki. (Ali/Yus)

‎

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya