Cari 16 WNI Hilang, Interpol RI Surati Interpol Turki

Jika nanti Interpol Turki menemukan keberadaan 16 WNI tersebut, pihaknya meminta untuk dikabarkan.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 09 Mar 2015, 15:49 WIB
Diterbitkan 09 Mar 2015, 15:49 WIB
Interpol RI

Liputan6.com, Jakarta - 16 Warga Negara Indonesia (WNI) hilang saat berwisata di Turki. Mereka diduga bergabung dengan kelompok radikal dunia, ISIS, di Suriah. Keberadaan mereka pun kini dicari.

Kepala Biro Sekretaris NCB (National Central Bureau/Interpol Polri Indonesia) Brigjen Pol Setyo Wasisto mengatakan pihaknya telah mengirim surat ke NBC Interpol Turki terkait hilangnya 16 WNI tersebut. Namun, hingga kini belum ada kabar berita dari Interpol Turki.

"Surat dikirim minggu lalu. Ya, kita tinggal tunggu jawaban mereka (Turki). Sampai saat ini belum ada berita dari sana," kata Setyo di Jakarta, Senin (9/3/2015).

Ia menambahkan, surat yang telah dikirim ke Interpol Turki berisi permintaan mengenai keberadaan WNI yang hilang. Jika nanti Interpol Turki menemukan keberadaan 16 WNI tersebut, pihaknya meminta untuk dikabarkan.

"Kita sampaikan ada warga negara kita di Turki sampai sekarang belum juga pulang. Kalau Interpol Turki menemukan, kabari kita lebih lanjut," ucap Setyo.

Setyo mengaku belum dapat memastikan penyebab hilangnya 16 WNI itu. Ia juga belum menduga ada keterkaitan 16 WNI itu masuk dalam Islamic State Iraq and Syria (ISIS).

"Belum pasti juga, kita belum dapat memastikan. Kita tidak bisa menduga-duga, kita berdasarkan fakta" tutup Setyo.

Diduga Gabung ISIS

Sementara itu, Kepala Biro Penerangan Umum Polri, Kombes Pol Rikwanto mengatakan, 16 WNI yang hilang di Turki tersebut diduga kuat bergabung dengan ISIS.

‎"Mereka memisahkan diri, masih didalami. Dugaan kuat mereka bergabung dengan ISIS. Kami tengah menelusuri mereka siapa saja, kehidupannya, ada kelompok tertentu atau pihak lain," kata Rikwanto di Mabes Polri, Senin (9/3/2015).

Dugaan kuat sekelompok WNI yang hilang dalam rombongan wisata di Turki itu karena berada di negara yang dekat dengan Suriah, markas ISIS‎. Untuk mengungkap itu, pemerintah melalui Badan Intelijen Negara (BIN), Kementerian Luar Negeri dan pihak imigrasi bekerja sama melacaknya. "Karena Turki berbatasan dengan Suriah," ujar Rikwanto.

‎Selain itu, polisi juga akan menggandeng pihak imigrasi dan pihak travel sebagai penyedia jasa layanan perjalanan rombongan wisatawan tersebut.

‎"Kami berkoordinasi dengan pihak imigrasi, juga pihak travel karena perjalanan wisata. Jadi semua administrasi sementara ini benar, mereka memang tur," terang Rikwanto. (Ali/Yus)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya