Cegah ISIS, Pemerintah Diminta Pantau Biro Perjalanan

Hal ini penting sebab agresivitas ISIS dalam merekrut anggota baru dinilai sebagai ancaman serius bagi NKRI.

oleh Muhammad Ali diperbarui 15 Mar 2015, 13:44 WIB
Diterbitkan 15 Mar 2015, 13:44 WIB
Bendera ISIS
Bendera ISIS. (www.youtube.com)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah diminta untuk memonitor biro perjalanan. Hal ini menyusul adanya warga negara Indonesia (WNI) yang menjadikan perjalanan sebagai modus untuk berangkat ke Suriah dan diduga bergabung dengan ISIS.

Walaupun biro perjalanan tidak terkait, harus dipastikan hal tersebut tidak terjadi lagi di masa mendatang. Hal ini penting sebab agresivitas ISIS dalam merekrut anggota baru dinilai sebagai ancaman serius bagi NKRI.

"Kan tidak enak didengar jika ada orang yang tercatat mau umrah, ternyata justru bergabung dengan ISIS (Islamic State of Iraq and Syria). Padahal, sejak dari Indonesia mungkin sudah diniatkan mau pisah dari rombongan dan pergi ke tempat lain," ujar Ketua Komisi VIII DPR Saleh Partaonan Daulay dalam keterangan tertulis, Minggu (15/3/2015).

Dia meminta Kementerian Agama sementara bisa saja mengeluarkan semacam surat edaran agar biro perjalanan haji dan umrah hanya melayani perjalanan umrah yang berangkat langsung ke Arab Saudi.

Dengan begitu, seluruh jemaah bisa dipastikan sampai ke Tanah Suci dan betul-betul tujuannya hanyalah untuk ibadah. Jika singgah di berbagai negara, bisa saja dimanfaatkan untuk tujuan-tujuan lain.

"Untuk meningkatkan minat, travel haji kan banyak yang menawarkan wisata religi ke negara-negara Islam. Ada yang ke Turki, Palestina, dan negara Timur Tengah lainnya. Agar perjalanan umrah ini tidak dijadikan sebagai modus, wisata-wisata religi seperti ini mungkin bisa ditiadakan untuk sementara. Nanti kalau sudah normal, silakan dibuka lagi," jelas dia.

Selain itu, travel haji dapat juga diminta memastikan seluruh jemaahnya dikenal baik. Kalau sudah dikenal, tentu lebih mudah untuk memastikan bahwa mereka memang memiliki orientasi ibadah semata. Kalau semua yang daftar disetujui pihak travel, mereka bisa saja berangkat bukan bertujuan ke Arab Saudi tetapi ke Suriah ataupun Irak.

"Memang agak sulit, tetapi sebagai salah satu upaya preventif, mungkin hal itu bisa dilakukan. Karena itu, pemerintah harus betul-betul tampil di garda depan dalam upaya menangkal pengaruh ISIS di Tanah Air," tukas Saleh. (Ali/Ans)

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya