BNPT: Baasyir Sudah Gabung ISIS Sejak 2014

BNPT saat ini telah menyelidiki peran Baasyir dalam penyebaran paham ISIS di Indonesia

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 17 Mar 2015, 15:51 WIB
Diterbitkan 17 Mar 2015, 15:51 WIB
Menko Polhukam Gelar Rapat Tertutup dengan Panglima TNI-Wakapolri
Kepala BNPT Saud Usman usai menggelar rapat tertutup di Kantor Menko Polhukam, Jakarta, Jumat (6/2/2015). Rapat tersebut ditujukkan untuk membahas kondisi keamanan di Poso, Sulawesi Tengah. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta- Kepala Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) Saud Usman Nasution mengungkapkan Pimpinan Jamaah Ansharut Tauhid (JAT) Abu Bakar Baasyir telah bergabung dengan kelompok militan Islamic State od Iraq and Syiria (ISIS) sejak tahun 2014. Hal terungkap, menurut Saud berdasarkan pengakuan Baasyir kepadanya. 

"Sejak tahun 2014, Abu Bakar Baasyir sudah mengajak bergabung dengan ISIS. Jadi memang dia mengimbau untuk bergabung dan ini sedang kita kembangkan," ujar dia di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (17/3/2015).

Terkait pengakuan Baasyir tersebut, Saud mengatakan, BNPT saat ini telah menyelidiki peran Baasyir dalam penyebaran paham ISIS di Indonesia. "Ini sedang kita kembangkan dan kita selidiki dulu," jelas Saud.

Dia mengungkapkan, apa yang dilakukan Baasyir selama ini baru hanya sekerar himbauan untuk bergabung dengan kelompok garis keras itu. Namun, hal tersebut akan dikaji terlebih dahulu apakah hal tersebut telah masuk dalam kategori pelanggaran hukum.

"Kalau kita lihat dari aspek kebebasan mengekspresikan aspirasi, orang boleh saja ngomong apa saja sepanjang tidak berbenturan dengan hukum," kata dia.

Dirinya juga menjelaskan akan memberikan sosialisasi dan juga imbauan kepada orang Indonesia baik di dalam negeri maupun di luar negeri agar tidak mudah terpengaruh dan ikut dalam kelompok tersebut. "Kita berikan pengarahan agar jangan ikut-ikut sama kelompok itu. Kita juga menggunakan beberapa tokoh masyarakat, tokoh agama, untuk benar-benar mengimbau masyarakat biar gak ikut dengan kelompok itu," tandas Saud.

Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) sebelumnya juga mengingatkan kepada masyarakat agar tidak tergiur dengan iming-iming yang dilancarkan anggota Islamic State Iraq and Syiria (ISIS) untuk bergabung dengan kelompoknya. "Masyarakat Indonesia jangan cepat terpikat dengan rayuan yang dilancarkan anggota ISIS supaya mau bergabung," ujar Ketua Pengurus Besar NU KH Maksum Machfoedz dalam keterangan tertulisnya.

Menurut dia, Islam itu adalah agama yang ramah dan antikekerasan, namun faktanya ISIS malah melakukan pembantaian kepada saudaranya sesama muslim.

"Doktrin ISIS itu tidak sesuai dengan akidah Islam. Jangan tergiur dengan iming-iming ISIS karena mereka sadis yang membunuh saudaranya sesama muslim. Islam tidak seperti itu," kata Maksum. (Mut)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya