Teror di Bumi Serambi Mekah

2 Anggota Intel Kodim 0103 Aceh ditemukan tewas dengan luka tembak ditubuhnya. Teror melanda Bumi Serambi Mekah.

oleh Windy Phagta diperbarui 25 Mar 2015, 00:37 WIB
Diterbitkan 25 Mar 2015, 00:37 WIB
Ilustrasi Penembakan
Ilustrasi Penembakan (Liputan6.com/Johan Fatzry)

Liputan6.com, Jakarta - Bumi Serambi Mekah kembali diterjang teror. 2 Anggota Intel Kodim 0103 Aceh, Sersan Satu Indra dan Sersan Dua Hendri ditemukan tewas dengan luka tembak di tubuhnya.

2 Intel tersebut sebelumnya melakukan operasi pemantauan tertutup di wilayah Aceh Utara, pada Senin 23 Maret 2015. Namun hingga sore hari, mereka tak melapor kepada atasan saat selesai bertugas. Mereka hilang.

"Kabar 12 anggota intel Aceh Utara yang sekarang belum diketahui memang benar. Dari kemarin (Senin 23 Maret 2015) sore, 2 anggota belum diketahui keberadaannya setelah memantau di wilayah tanggung jawabnya," kata Kadispenad Brigjen TNI Wuryanto saat dihubungi Liputan6.com, Selasa (24/3/2015).

Menurut Wuryanto, keduanya memang telah lama bertugas di wilayah tersebut. Dalam kegiatan ini, operasi tak dilakukan secara sendirian.

"Dia pasti melakukannya berdua. Usai melakukan pemantauan mereka seharusnya melaporkan ke Kodam. Nah ini mereka nggak melapor," kata dia.

Kodim dan Korem langsung merespons atas hilangnya 2 anggota TNI itu. Hasilnya, Sersan Satu Indra dan Sersan Dua Hendri ditemukan sudah tak bernyawa di Desa Batee Pila, Kecamatan Nisam Antara, Aceh Utara, Selasa 24 Maret 2015.

TNI langsung bekerja sama dengan Polres Aceh Utara. Sejumlah anggota kepolisian dan Brimob pun mengamankan lokasi ditemukannya jasad 2 intel tersebut.

"Kita langsung kerja sama dengan polres. Mudah-mudahan ini kriminal biasa. Kami belum tahu latar belakanganya. Kami akan kejar pelakunya," tukas Wuryanto.

Temukan Selongsong

Kepala Pusat Penerangan TNI Angkatan Darat Brigjen Wuryanto menuturkan kronologi penemuan 2 jasad anggotanya itu. Usai keduanya hilang, pihak Kodim langsung berkoordinasi dengan kepolisian.

Dari hasil koordinasi, Kodim dan Kepolisian Polres Lhokseumawe mengadakan pencarian secara bersama-sama

"Lalu tadi pagi pukul 08.30 WIB, Polres Lhokseumawe melaporkan penemuan dua mayat pria di Desa Batikpilah, Kecamatan Nisam Antara, yang diduga 2 anggota intel yang kami maksud, dan ternyata benar. Mereka anggota kami yang hilang," tutur Wuryanto ketika dihubungi Liputan6.com, Jakarta, Selasa 24 Maret 2014.

Wuryanto mengungkapkan, kedua jenazah itu ditemukan dalam kondisi badan terlungkup dengan tangan terikat ke belakang badan dan setengah telanjang. Selain itu, ada luka tembak di badan keduanya.

"Luka tembak di punggung. Di tempat kejadian ditemukan ada 12 butir selongsong AK 47 dan 3 butir selongsong jenis M 16," ucap dia.

Menurut Kepala Penerangan Kodam Iskandar Muda Letkol Inf Mahfud, anggotanya itu tewas ditembak menggunakan senjata laras panjang. "Ditembak dari jarak dekat," imbuh Mahfud.

Ulah Siapa?

TNI menyatakan pihaknya tak ingin menuding kelompok mana yang berada di balik penembakan anggotanya tersebut. Yang jelas, tindakan tersebut adalah pelanggaran hukum.

"Kita tidak mau menerka-nerka kelompok mana, apakah kelompok bersenjata atau kelompok Din Minimi. Yang jelas ini telah melanggar hukum," ujar Agus.

Din Minimi merupakan ketua kelompok bersenjata yang disebut kerap membuat kekacauan dan melawan pemerintah. Din dilahirkan di Desa Keude Buloh, Kecamatan Julok, Aceh Timur, dari pasangan Ismail-Sapiah.

Dia bergabung dengan GAM sejak Tahun 1997 di bawah pimpinan almarhum Tgk Kaha. Nurdin anak sulung empat bersaudara. Nasib membuat mereka berempat menjadi anggota GAM, masa konflik lalu.

Agus menyatakan kasus penembakan ini diserahkan kepada kepolisian untuk mengusutnya. Hal itu dinilai bagian penghormatan kepada rakyat Aceh.

"Saya masih menghargai hukum, saya masih menghargai rakyat Aceh, saya akan serahkan hal ini pada hukum, pihak TNI hanya mendampingi," ujar dia.

"Saya tidak perlu memilah-milah. Jika sudah sampai pada tingkat menyentuh TNI, kami akan bertindak," tukas Agus. (Ali/Riz)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya