Liputan6.com, Jakarta - Dugaan kekerasan seksual pada anak di lingkungan sekolah bertaraf internasional HighScope, Cilandak, Jakarta Selatan mencuat usai seorang ibu mengadukan hal tersebut dialami anaknya F (6) ke Polda Metro Jaya, Jumat dua pekan silam.
Namun hingga kini korban pelecehan F belum dapat memberikan keterangan yang jelas mengenai ciri pelaku. Alhasil, kasus tersebut masih dalam tahap penyelidikan oleh penyidik Polda Metro Jaya.
Menanggapi kabar tersebut, pihak High Scope akan mendukung polisi dalam proses penyelidikan untuk mendapatkan identitas pelaku. Dalam surat elektronik yang diterima Liputan6.com, Selasa (31/3/2015), pihak sekolah mengatakan akan bersikap terbuka dan kooperatif jika dilibatkan dalam rangkaian proses hukum yang dilakukan aparat.
"Mendukung proses pemeriksaan oleh pihak berwenang antara lain dengan menyerahkan rekaman CCTV kepada polisi pada tanggal 25 Maret 2015, secara proaktif mendatangi Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), menyediakan perincian kronologi sesuai dengan prosedur sekolah," jelas Chief of Academic Operations Sekolah HighScope Indonesia Jossy Soenarjo.
Walau berkomitmen akan terbuka terhadap pertanyaan-pertanyaan publik, Jossy berharap berita ini tidak dibesar-besarkan untuk menghindari suasana belajar-mengajar yang tidak kondusif. Ia memiliki kekhawatiran jika pemberitaan dibuat semakin besar akan berdampak buruk pada murid-murid lain.
"Dalam penyelidikan kasus ini prioritas utama adalah kepentingan dan privasi anak yang masih di bawah umur. Kami berkomitmen untuk mendukung serta terbuka terhadap proses penyelidikan dengan tetap mengutamakan agar proses belajar-mengajar seluruh murid dapat berlangsung seperti biasa dengan aman dan nyaman," papar Jossy Soenarjo.
Sebelumnya, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Martinus Sitompul mengatakan, Rudi Pandjaitan selaku kuasa hukum keluarga F mengadukan dugaan kekerasan seksual ini ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polda Metro Jaya, Jumat 20 Maret 2015.
Martinus menjelaskan, hingga kini petugas PPA masih mendalami kasus ini, dengan memintai keterangan F dan ibunya. Kesulitan dari penyelidikan ini, anak tersebut tidak mengetahui pasti siapa pelakunya.
"Yang sudah kami mintakan keterangannya adalah korban dan ibu korban. Sementara pelakunya masih dalam penyelidikan karena korban tidak tahu identitas pelaku. Hanya tahu yang melakukan pria," jelas dia.
Karena minimnya tingkat akurasi dari keterangan si anak, imbuh Martinus, penyidik berusaha mengumpulkan data-data terkait, seperti CCTV atau kamera pengawas sekolah.
"Kami juga mengumpulkan keterangan dari yang lainnya, termasuk keterangan dari pihak sekolah. Kami berharap sekolah tersebut mau bekerja sama. Sehingga kasus ini bisa segera dituntaskan secepatnya," pungkas Martinus Sitompul. (Ans)
HighScope Dukung Penyelidikan Identitas Pelaku Kekerasan Seksual
Kasus kekerasan seksual terhadap anak ini mencuat usai ibu dari korban mengadukan hal itu ke Polda Metro Jaya.
diperbarui 01 Apr 2015, 07:01 WIBDiterbitkan 01 Apr 2015, 07:01 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 Liga InternasionalLiverpool Bayar Mahal Kemenangan atas Real Madrid di Liga Champions
9 10
Berita Terbaru
Apa Itu Trans Fat: Memahami Lemak Trans dan Dampaknya bagi Kesehatan
Tips Memilih Kursi Kereta Ekonomi untuk Perjalanan Nyaman
Taken Adalah: Memahami Makna dan Penggunaan Istilah Populer Ini
Cara Hitung BMI: Panduan Lengkap Menentukan Indeks Massa Tubuh
7 Pilihan Menu Ayam yang Tepat untuk Diet Sehat dan Nikmat
Arsjad Rasjid Ungkap Kisruh Kadin Jadi Sorotan Negara Mitra
16 Kata-kata Pengantar Makalah yang Baik dan Benar, Panduan Lengkap untuk Mahasiswa
Apa Itu Semboyan adalah: Pengertian, Jenis, dan Contohnya
41 Tips Sukses Meraih Impian: Panduan Lengkap Menuju Kesuksesan
Cara Mengobati Pinggang Sebelah Kiri Sakit: Panduan Lengkap
Bulog Langsung di Bawah Presiden Prabowo, Menko Pangan Siap Ubah Undang-Undang
Profil Alvin Lim, Putra Mahkota 9 Naga yang Tiba-Tiba Muncul Bela Agus Salim untuk Beli Hak Tagih Donasi