Mantan Wamenlu: Ada Tidaknya KAA, Asia Afrika Sudah Bangkit

Dengan adanya Konferensi Asia-Afrika, menurut Dino Patti Djalal, maka kebangkitan tersebut semakin jelas.

oleh Andreas Gerry Tuwo diperbarui 05 Apr 2015, 08:04 WIB
Diterbitkan 05 Apr 2015, 08:04 WIB
[FOTO] Dino Patti Djalal Curhat Minim Biaya Kampanye
Mantan Wamenlu Dino Patti Djalal. (Liputan6.com/ Miftahul Hayat)

Liputan6.com, Jakarta - Mantan Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) Dino Patti Djalal menekankan kembali makna penting Konferensi Asia-Afrika (KAA). Hajatan skala internasional ini akan diselenggarakan pada 19-24 April di Jakarta dan Bandung.

"Ada tidaknya KAA, secara nyata Asia dan Afrika sudah bangkit," sebut Dino di Pusat Kebudayaan Amerika Serikat, @america Pacific Place, Jakarta, Sabtu (4/4/2015).

Dengan adanya KAA, maka kebangkitan tersebut semakin jelas. Dino mengharapkan, KAA bisa dimanfaatkan secara optimal bagi negara di kawasan asia afrika.

"KAA (di Jakarta, Bandung) harus memformalisir suatu kenyataan ekonomi dan geo politik kebangkitan Asia-Afrika," ucap mantan Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat itu.

Di samping itu, imbuh Dino, ada manfaat lain yang tak kalah penting yang harus digunakan masyarakat kedua benua. Manfaatnya adalah KAA harus jadi sarana pengingat betapa besarnya kekuatan Asia-Afrika terutama di bidang ekonomi.

"Banyak orang Indonesia masih belum sadar dari 10 (negara) tercepat pertumbuhan ekonomi di dunia sebagian besar ada di Afrika," jelas mantan Dubes RI untuk AS tersebut.

"Kita harus mencoba menyinergikan antara benua Asia dan Afrika," pungkas Dino Patti Dajal.

Sejauh ini 35 negara sudah memberikan konfirmasi kepada Kementerian Luar Negeri Indonesia untuk menghadiri Konferensi Asia Afrika ke-60 yang akan diselenggarakan di Jakarta-Bandung pada 19-24 April mendatang.

Didaulat sebagai tuan rumah peringatan 60 tahun Konferensi Asia-Afrika, Pemerintah Indonesia harus menggelontorkan dana Rp 200 miliar untuk menyelenggarakan acara tersebut. Dana itu diambil dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). (Ans)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya