Pemerintah Habiskan Rp 200 Miliar untuk Biaya KAA

Pratikno menerangkan, sebagian anggaran juga diambil dari dana Kementerian Pariwisata untuk biaya Bandung bersolek diri.

oleh Taufiqurrohman diperbarui 03 Apr 2015, 08:10 WIB
Diterbitkan 03 Apr 2015, 08:10 WIB
Jakarta Bersiap Sambut Peserta KAA
KAA akan dilaksanakan di kota Bandung pada 19-24 April mendatang, Jakarta, Senin (30/3/2015). Tampak banner penyambutan telah terpasang di kawasan Senayan(Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Didaulat sebagai tuan rumah peringatan 60 tahun Konferensi Tingkat Tinggi Asia-Afrika (KAA), Pemerintah Indonesia harus menggelontorkan dana Rp 200 miliar untuk menyelenggarakan acara tersebut. Dana itu diambil dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Hal itu disampaikan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno saat berkunjung ke Gedung DPR untuk bertemu Ketua DPR Setya Novanto dan Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah.

"Kalau tentang dana penyiapan substansi, serial pertemuan dilakukan Menlu (Menteri Luar Negeri) ada di APBN dan APBNP. Di Sesneg (Sekretaris Negara) urusan teknis. Tidak semua negara menanggung biaya sendiri. Sesuai kesepakatan KAA, ada negara yang ekonominya tidak kuat didukung oleh tuan rumah," kata Pratikno di Gedung DPR Senayan, Jakarta, Kamis (2/4/2015).

Pratikno menerangkan, sebagian anggaran juga diambil dari dana Kementerian Pariwisata (Kemenpar). Alokasi penggunaannya adalah untuk membantu Pemerintah Kota Bandung mempercantik Bandung sebagai tempat kelahiran KAA.

"Bandung harus bersolek diri, harus dilakukan dan dananya didukung Kemenpar. So far (sejauh ini) cukup baik," terang dia.

Mantan Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) itu berjanji, Pemerintah akan menerapkan transparansi anggaran dalam pelaksanaan hajatan besar tersebut.

"Harus ada transparansi. Nominalnya tidak ingat betul, tapi sekitar Rp 200 miliar lebih," ucap Pratikno.

Dalam kesempatan tersebut, Fahri Hamzah menilai anggaran itu masih wajar. "Kita tidak menanggung semua negara. Tidak semua negara mau dibiayai, mereka datang dengan pesawat sendiri. Jadi pemerintah jangan diadu domba dengan biaya. Lihat ide besarnya. KAA menyebabkan banyak negara merdeka. Anak lahir saja butuh biaya kan?" ujar Fahri. (Sun/Mut)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya