Liputan6.com, Tangerang - Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno LP Marsudi menyambut sebanyak 14 warga negara Indonesia (WNI) yang berhasil dievakuasi dari Yaman di Common Lounge Terminal 2 Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Keempat belas orang ini merupakan rombongan pertama dari total 110 WNI yang dievakuasi.
Mereka tiba di Bandara Soetta dengan menggunakan pesawat Etihad ER-474 pada Minggu (5/4/2015) pukul 14.48 WIB. Wajah para belasan WNI ini pun terlihat semringah. Beberapa orang di antara WNI tersebut, ada yang membawa anak ataupun balita.
Menlu Retno mengaku sangat lega melihat para WNI tersebut telah berhasil dievakuasi dari konflik yang sedang berkecamuk di Yaman.
"Kita bersyukur mereka dalam kondisi sehat, walaupun pasti capek karena sudah beberapa hari ada di perjalanan, akhirnya sampai di tanah air dengan selamat," ujar Retno dengan menghela nafas lega.
Menurut dia, total 110 WNI ini akan dipulangkan dalam empat kloter. Sehingga masih ada tiga kloter lagi yang akan tiba di Bandara Soekarno-Hatta.
"Rombongan kedua ada empat orang pakai pesawat Qatar Airlines, rombongan ketiga ada 88 orang dengan Emirates dan rombongan keempat tiba tengah malam nanti, dan ada empat orang dengan pesawat Etihad," ungkapnya.
Retno menjelaskan para WNI ini dievakuasi dari Kota Al Hudadida Sebelah barat Yaman. Tim evakuasi membawa mereka lewat jalur darat menuju Jizan, kemudian naik pesawat TNI AU ke Kota Muscat, Oman. "Lalu dari Muscat naik penerbangan komersil ke Jakarta," tandas Retno.
Pada Sabtu 4 April kemarin, Tim Percepatan Evakuasi WNI yang berangkat dari Jakarta Kamis lalu berhasil masuk ke Kota Tareem melalui perbatasan Yaman-Oman. Tim telah berkoordiansi dengan WNI yang ada di Tareem, Al Mukalla dan kota lainnya di daerah Hadhramaut untuk mempersiapkan proses evakuasi.
Tim Relawan Percepatan Evakuasi ini dipimpin oleh PPI (Persatuan Pelajar Indonesia) di Hadhramaut. Tim terpadu evakuasi WNI juga telah melakukan komunikasi dengan berbagai pihak termasuk para tokoh ulama dan pimpinan universitas dan pesantren guna membantu meyakinkan WNI yang ada di daerah Hadhramaut agar bersedia di evakuasi.
Sejak proses evakuasi dimulai pada Desember 2014 dan intensifikasi evakuasi pada 25 Maret 2015, sebanyak 792 WNI telah dievakuasi dari Yaman dan sampai hari ini sebanyak 590 telah kembali ke Indonesia. Sisanya sebanyak 202 WNI saat ini sudah dievakuasi ke wilayah aman yaitu di Jizan (Arab Saudi), dan Djibouti City (Djibouti).
Saat ini masih terdapat sejumlah WNI yang ada di berbagai penampungan/safe house yang menunggu evakuasi. Mereka yakni di Aden 89 orang, Sana’a 14 orang, Al Mukalla 40 orang dan Tareem 58 orang. (Riz/Mut)
Menlu Retno Sambut Belasan WNI Dievakuasi dari Yaman
Menlu Retno mengaku sangat lega melihat para WNI tersebut telah berhasil dievakuasi dari konflik yang sedang berkecamuk di Yaman.
diperbarui 05 Apr 2015, 16:06 WIBDiterbitkan 05 Apr 2015, 16:06 WIB
Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi berbicara dengan WNI yang baru tiba dari Yaman (Liputan6.com/Naomi Trisna)
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Turis Singapura Maafkan Pelaku Pelecehan di Bandung, Minta Kasus Dihentikan
Selama 2024 14 Anggota Polda Lampung PTDH, Kapolda Tegaskan Komitmen Disiplin
Dapatkan Link Live Streaming Liga Inggris Liverpool vs Manchester United di Vidio, Kick-off Sebentar Lagi
Ikhtilaf Para Ulama tentang Asal Usul Penamaan Bulan Rajab
Makan Bergizi Gratis Dimulai Besok, 4 SPPG di Jakarta Siapkan Menu untuk 12.054 Siswa
Hasil PLN Mobile Proliga 2025: Gresik Petrokimia Beri Jakarta Pertamina Enduro Kekalahan Kedua
Pembangunan Irigasi Jadi Tanggung Jawab Pusat, DPR Yakin Target Swasembada Pangan 2027 Terwujud
Akhiri Dominasi Thailand, Vietnam Juara Piala AFF 2024
Seputar Tren Perawatan Kecantikan Polinukleotida, Pengganti Filler dan Botox yang Dianggap Ketinggalan Zaman
Aksi Mahasiswa Bandung: Buka 2025 dengan Luapan Kemarahan ke Pejabat Hedon
Polres Pemalang Pastikan Pengusutan Kasus Penipuan Penerimaan Polri Profesional, Pelaku Ditahan
Exco PSSI Ucap Terima Kasih STY dan Sebut Sang Pelatih Timnas Indonesia sebagai Bagian Sejarah, Sinyal Apa?