Liputan6.com, Tarim - Setelah menempuh jalan terjal berliku selama 21 jam, tim percepatan evakuasi warga negara Indonesia (WNI) di Yaman akhirnya dapat merangsek masuk daerah Tarim, wilayah Yaman bagian Timur. Wilayah itu sekitar 640 km dari Sana’a dan sekitar 848 km dari Salalah Oman, pada Sabtu 4 April 2015 pukul 06.00 waktu setempat.
"Kami harus berganti kendaraan sebanyak empat kali untuk sampai ke Tarim ini, karena tidak ada alat transportasi umum, seperti bus, sehingga harus menyewa kendaraan pribadi," kata Ketua Tim Salalah, Yusron B Ambary yang dikutip kemlu.go.id, Minggu (5/4/2015).
Selain itu, lanjut dia, sepanjang perjalanan tim harus melalui pemeriksaan lebih dari 5 kali. Begitu tiba di Tarim dan bertemu Ketua Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Tarim, Tim langsung menyusun rencana yang akan dilakukan dalam waktu dekat.
Rencananya, jelas Yusron, tim bertemu pimpinan Ribath Tarim (semacam pondok pesantren) dan sekitar 300 mahasiswa di Ribath tersebut dilanjutkan dengan pertemuan dengan dekan fakultas Syariah dan Hukum Universitas al-Ahqaf. Di kampus ini, 540 mahasiswa asal Indonesia sedang menempuh pendidikan tinggi.
Untuk menjajaki kemungkinan dapat menggunakannya Bandar Udara Seiyun, Tarim, yang terletak 32 km dari kota itu, tim juga akan bertemu otoritas bandara tersebut.
Malam harinya, Tim merencanakan untuk bertemu dengan sekitar 300 mahasiswa di wilayah Hadramaut dan sekitarnya.
Awalnya, beber Yusron, Tim akan menjadikan Ibu Kota Hadramaut, Mukalla, sebagai titik pusat koordinasi untuk mengumpulkan mahasiswa dan pelajar Indonesia. Namun, menyusul insiden penyerangan bersenjata yang dilakukan oleh al-Qaeda, saat ini Mukalla dalam keadaan kurang kondusif karena kabilah-kabilah (suku setempat) di Mukalla melakukan patroli bersenjata untuk menghalau kelompok al-Qaeda.
Bandar Udara Mukalla saat ini masih dikuasai oleh kabilah, sedangkan pelabuhan dikuasai al-Qaeda. Kabar terakhir yang diterima Yusron, kontak senjata antara al-Qaeda dan aparat keamanan terjadi merebut pelabuhan dari tangan kelompok al-Qaeda.
Dia menyatakan, setelah melihat kondisi yang berkembang di lapangan, Tim berencana menjadikan Tarim sebagai titik pusat koordinasi mahasiswa pelajar/mahasiswa. Selain kondisi yang masih kondusif, jumlah pelajar/mahasiswa Indonesia di Tarim berjumlah sekitar 1.500 orang, sementara di Mukalla berjumlah 500-an orang.
"Setelah mahasiswa dikumpulkan dalam safe house di Tarim, mereka akan diarahkan ke Salalah, Oman, baik melalui jalur darat, bus, maupun pesawat udara melalui Bandara Seiyun untuk selanjutnya diterbangkan menuju Jakarta," ujar Yusron. (Ali/Mut)
Cerita Tim Indonesia Saat Evakuasi WNI di Yaman
Sepanjang perjalanan, tim harus melalui pemeriksaan lebih dari 5 kali.
diperbarui 05 Apr 2015, 10:50 WIBDiterbitkan 05 Apr 2015, 10:50 WIB
Pesawat TNI AU Boeing 737-400 Skadron 17 dengan Nomor A-7305 yang diberangkatkan untuk mengevakuasi WNI dari Yaman telah tiba di kota Salalah, Oman, Jumat pagi (3/4/2015) pukul 04.45 waktu setempat. (Puspen TNI)... Selengkapnya
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
EnamPlus
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Saksikan FTV Kisah Nyata Siang Spesial di Indosiar, Jumat 7 Februari Via Live Streaming Pukul 12.00 WIB
Kuku Kuning Jadi Putih Bersinar, Gunakan Garam dan 1 Bahan Dapur Ini
Saham Emiten Prajogo Pengestu BREN dan CUAN Ambruk hingga Sentuh ARB, Ada Apa?
Resep Jamu untuk Atasi Bau Mulut, Gunakan 3 Rempah Pilihan Ini
Tinjau Pangkalan LPG 3 Kg di Kramat Jati, Pj Gubernur Jakarta: Sudah Sesuai Harga Eceran Tertinggi
Backstreet adalah: Fenomena Hubungan Tersembunyi dengan Berbagai Risiko
AFC Beri Sanksi kepada PSSI Terkait Laga Uji Coba Persiraja vs Penang FC, Denda Sebesar Rp20 Juta
Ampuh Bikin Kulit Glowing, Begini Cara Buat Body Mask Campuran Sabun Kefir
Crypto adalah: Ketahui Jenis, Manfaat, dan Cara Kerjanya
Berpikir Kritis adalah Keterampilan Penting di Era Digital, Ketahui Manfaatnya
Langkah Bijak Pramono Anung Mau Bangun Giant Mangrove Wall
Tiga Pemain Timnas Indonesia U-20 yang Berkarier di Luar Negeri, Siapa Saja Dia?