Menteri Anies: Jokowi Minta Kecurangan UN Jangan Didiamkan

Anies mengaku sudah bertemu dengan Wakapolri Komjen Pol Badrodin Haiti untuk membahas kecurangan selama UN.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 14 Apr 2015, 13:57 WIB
Diterbitkan 14 Apr 2015, 13:57 WIB
Saat Presiden Jokowi Sidak Pelaksanaan UN di SMKN 1 Jakarta
Presiden Joko Widodo ditemani Mendikbud Anies Baswedan dan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) saat meninjau pelaksanaan Ujian Nasional (UN) di SMKN 1, Jakarta, Selasa (14/4/2015). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Kecurangan setiap Ujian Nasional (UN) bukan hal baru. Biasanya, kecurangan berupa bocornya soal ujian dan munculnya kunci jawaban. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan memastikan akan melanjutkan laporan kecurangan ke polisi.

"Tiap tahun kita hadapi kebocoran, kita terima banyak sekali laporan di Jawa Timur, Sumatera. Semua laporan kita tindak lanjuti. Pak Presiden bilang semua kecurangan jangan didiamkan," kata Anies di Gedung Kemendikbud, Jakarta, Selasa (14/4/2015).

Menurut Anies, soal ujian merupakan dokumen rahasia negara. Segala pelanggaran yang dilakukan terhadap dokumen rahasia negara tentu memiliki unsur pidana.

Anies mengaku sudah bertemu dengan Wakapolri Komjen Pol Badrodin Haiti untuk membahas kecurangan selama UN. Dan, kepolisian memastikan akan mendukung sepenuhnya.

"Kalau ada unsur pidana ya dipidana. Dan ini bukan delik aduan. Kalau ada yang lapor jangan khawatir akan dibantu laporannya. Saya serukan, orang jujur jangan diam. Yang jujur harus kita bela dan kepolisian akan di sisi kita," tegas penggagas gerakan Indonesia Mengajar ini.

Anies mengklaim, laporan kecurangan tahun ini turun drastis dibanding tahun-tahun sebelumnya. Meski dengan beberapa perubahan sistem dari kertas menjadi komputer, Anies merasa UN saat ini berjalan dengan lancar.

"Tahun ini bisa dikatakan ujian tenang lancar. Anak-anak juga datang, wajah ketegangan tidak hadir. Kita ingin sekolah menjadi tempat menyenangkan dan kita mulai tahun ini," pungkas Anies Baswedan. (Mvi/Sss)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya