Liputan6.com, Jayapura - Sebanyak 420 siswa peserta Ujian Nasional (UN) dengan metode computer base test (CBT) atau berbasis komputer di SMK Negeri 3 Jayapura, Papua harus rela mengantre tunggu giliran dalam mengerjakan soal Ujian Nasional (UN). Ini dikarenakan terbatasnya komputer untuk menyelesaikan soal-soal tersebut.
Dari 420 siswa yang ikut UN, sekolah hanya memiliki 160 unit komputer. Akibatnya siswa tidak bisa serentak mengerjakan soal UN.
"Dengan adanya kendala ini, maka dalam pengerjaan soal, kami bagi menjadi 3 kelompok. Satu kelompok terdiri dari 160 siswa," kata Kepala Sekolah SMKÂ Negeri 3 Jayapura Melkianus Mawene, Selasa (14/4/2015).
Selain itu, hampir seluruh siswa kesulitan untuk mendownload soal UN sejak hari pertama pelaksanaan UN. "Jaringan internet masih lambat. Panitia sudah berusaha mendownload sejak pukul 07.00 WIT, namun internet baru terkoneksi pukul 07.30 WIT, belum lagi di tengah pengerjaan soal, koneksi internet sering putus-nyambung," ucap Melkianus.
Pihak sekolah menyatakan, telah melatih melatih 420 siswa ini untuk menghadapi UN berbasis komputer hingga 2 kali pertemuan.
Walikota Jayapura Benhur Tommy Mano mengakui, masih banyak kendala yang ditemui dalam UN Online di Kota Jayapura. Salah satunya terbatasnya komputer untuk penunjang ujian itu. Tidak hanya di SMK 3 yang kekurangan komputer, namun kekurangan tersebut juga terdapat di 5 sekolah SMA dan sederajat yang mengikuti UN online.
"Ini merupakan tahapan uji coba pertama kali dan masih banyak kendala. Pemkot bersedia melengkapi kekurangan ini tahun depan, seperti menyediakan komputer dan penunjang lainnya, sehingga pengerjaan soal dapat serentak, tidak mesti bergantian," kata dia.
Secara keseluruhan di Papua, ada 10 sekolah yang melaksanakan UN berbasis komputer. 2 di antaranya di Kabupaten Biak Numfor, 2 di kabupaten Jayapura, dan 6 di Kota Jayapura.
Rektor Universitas Cenderawasih Ones Siwaleka menuturkan, tahun ini pihaknya tetap melaksanakan pemantauan terhadap UN di Papua. Ada 30 tenaga pemantau yang dilibatkan di seluruh tanah Papua.
"Koordinasi kami tetap berada bawah Dinas Pendidikan. Kami tidak melakukan pemantau independen secara sendiri seperti dahulu," ujar Ones. (Mvi/Mut)
UN 2015 di Papua Masih Terkendala Komputer
Secara keseluruhan, ada 10 sekolah yang melaksanakan UN berbasis komputer di Papua.
diperbarui 14 Apr 2015, 09:55 WIBDiterbitkan 14 Apr 2015, 09:55 WIB
Siswa SMKN Budi Utomo mengerjakan soal Ujian Nasional (UN) berbasis komputer di Jakarta, Senin (13/4/2015). Hari ini hingga Rabu (15/4), sejumlah SMA/sederajat melaksanakan UN dengan lembar soal maupun berbasis komputer. (Liputan6.com/Herman Zakharia)... Selengkapnya
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Penerbangan Maskapai Berbiaya Murah Diperketat Usai Kecelakaan Jeju Air
Poster dan Trailer Film 'Rahasia Rasa' Dirilis, Tayang 20 Februari 2025
Pulangkan Paulus Tannos, KPK Masih Berupaya Penuhi Syarat Ekstradisi
Cerita Imansyah, Pegiat Literasi Asal Cirebon Bangun Rumah Sajak di Bandung
Janda Ditinggal Suami Tak Menikah Lagi Apa Tetap Dapat Pahala Pernikahan? Ini Kata Ustadz Khalid Basalamah
Ketua MPR: Perkembangan IKN Bagus, On The Track
Pesona Lampion Imlek 2025 di Kali Pepe, Destinasi Hiburan dan Wajah Toleransi Masyarakat Solo
Golongan Orang yang Doanya Tidak Akan Pernah Dikabulkan Allah, Ini Penyebabnya Kata UAH
Hasil PLN Mobile Proliga 2025: Tidak Terkalahkan, Jakarta Popsivo Polwan Juara Putaran Pertama
3 Klub Eropa Paling Boros di Bursa Transfer Januari 2025: Manchester United Tak Termasuk
Umbul Mantram, Tradisi Imlek di Solo yang Lahir dari Akulturasi Budaya
Bertemu PM Modi, Prabowo Undang Pengusaha India Investasi di Indonesia