Liputan6.com, Jakarta - Data atau angka kemiskinan di Indonesia, hingga kini masih berbeda-beda dan amburadul. Untuk itu pemerintahan bakal memverifikasi dan memvalidasi ulang data kemiskinan, serta akan dilakukan secara berkala.
"Verifikasi dan validasi (data kemiskinan) ini sangat menentukan keberhasilan dari program-program peningkatan kesejahteraan masyarakat yang kita (pemerintah) laksanakan ke depan," ucap Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani saat Rapat Koordinasi Nasional Verifikasi dan Validasi Data Kemiskinan Tahun 2015 di Jakarta, Selasa (14/4/2015).
Dengan cara verifikasi dan validasi, lanjut Puan, kebijakan dan program-program dalam Nawa Cita yang ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat bisa dipastikan dapat dilaksanakan dengan baik, tepat sasaran, dan bermanfaat.
Puan menjelaskan, melalui verifikasi dan validasi data, Indonesia pada masa mendatang dipastikan hanya akan memiliki satu data kemiskinan yang valid, akurat, dan bisa dipertanggungjawabkan serta bisa diterima dan disepakati semua pihak.
"Saya katakan strategis karena efektivitas program sangat ditentukan oleh seberapa tepat kita mencapai target yang ditentukan," ujar Puan.
Saat ini, kata Puan, pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla menggunakan data untuk menetapkan sasaran program-program penanggulangan kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat seperti Program Indonesia Sehat, Program Indonesia Pintar, Program Keluarga Sejahtera dan juga Beras untuk Rakyat Miskin atau yang dikenal dengan Raskin.
"Namun harus kita akui bahwa dalam pelaksanaannya masih terdapat rumah tangga yang belum mendapatkan program karena belum tercantum dalam data yang ditetapkan. Selain itu ada rumah tangga yang sebenarnya tidak berhak tetapi memperoleh program," papar Puan.
Dengan demikian, Puan menuturkan, diharapkan pada masa mendatang tidak ada lagi perbedaan antara data yang dimiliki pemerintah pusat dan pemerintah daerah.
"Kita harus sepakat bahwa data yang digunakan dalam pembangunan mulai dari perencanaan hingga pengukuran hasil dan evaluasi pembangunan menggunakan satu data," pungkas Puan Maharani. (Ans/Yus)
Indonesia Ditargetkan Punya Data Kemiskinan Tunggal dan Valid
Menurut Puan Maharani, pemerintahan bakal memverifikasi dan memvalidasi ulang data kemiskinan, serta akan dilakukan secara berkala.
diperbarui 14 Apr 2015, 17:20 WIBDiterbitkan 14 Apr 2015, 17:20 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
5 Program Strategis ISEI Dukung Program Asta Cita Pemerintah
BPBD Bali: Angin Puting Beliung di Tabanan Robohkan Rumah dan Tempat Suci
WHO: Butuh Rp163 Triliun untuk Pulihkan Sistem Kesehatan Gaza yang Hancur Akibat Konflik Israel-Hamas
Paha Ayam Dibandingkan Paha Perempuan, Kamu Tergoda yang Mana?
Anak-anak Pangeran Harry dan Kate Middleton Transisi ke Sekolah Baru, George Mulai Masuki Usia Remaja
Gempa Hari Ini Saat Akhir Pekan Sabtu 18 Januari 2025: Dua Kali Getarkan Indonesia
VIDEO: Pria Bersajam Sandera Keluarga di Masjid Magelang, Salat Jumat Dipindah ke Musala
Pasca Anggotanya Ditembak, Kaops Satgas Damai Cartenz: Keselamatan Masyarakat Papua Jadi Prioritas
FFSS 2025 Siap Digelar, Pertemukan Para Pemain Top Free Fire
Link Live Streaming Liga Italia Juventus vs AC Milan 19 Januari 2025
Menteri PU Pastikan Stadion Kanjuruhan Penuhi Standar FIFA
Konsumsi Tinggi Gula Picu Penyakit Kolesterol, Ini Daftar Sumber Makanan Minuman yang Harus Dihindari