Liputan6.com, Jakarta - Gejolak di Timur Tengah, mulai dari paham radikal Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) hingga perang Yaman, dikhawatirkan akan membawa dampak buruk ke negara-negara tetangga, tidak terkecuali Indonesia. Oleh karena itu, pemerintah Indonesia mengambil langkah untuk jadi juru damai dalam gejolak tersebut.
"Kami semua tadi sepakat untuk mendorong pemerintah Indonesia, khususnya Wapres, untuk mengambil prakarsa sebagai negeri muslim terbesar di dunia," kata Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Din Syamsuddin, di rumah dinas Wapres, Jalan Diponegoro, Jakarta, Selasa (14/4/2015) malam.
"Pemerintah Indonesia kita dukung mengambil prakarsa mediasi untuk mendamaikan sesama muslim yang bertikai di Timur Tengah," imbuh Din.
Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menerangkan, langkah pertama yang akan diambil pemerintah adalah mengumpulkan perwakilan negara-negara yang tergabung dalam Organisasi Kerja Sama Islam (OKI). Presiden Jokowi, lanjut dia, akan memberitahu sikap resmi Indonesia terkait gejolak Timur Tengah dan memulai proses perdamaian.
"Besok, Presiden akan mengundang para Dubes dari negara OKI. Kira-kira ada 52 Dubes di sini untuk bertemu. Presiden akan menyampaikan sikap Indonesia menghadapi situasi di Timur Tengah. Baru nanti kita lihat upaya apa yang dapat dilakukan bersama untuk memberikan kedamaian di negara-negara Islam," jelas JK.
JK menuturkan, Indonesia harus mempertahankan kondisi negaranya yang normal dan tidak terpengaruh gejolak di Timur Tengah. Ia menggarisbawahi paham ISIS merupakan paham yang sesat.
Selain itu, mantan Ketua Umum Golkar ini juga menambahkan, bila di kemudian hari terjadi sebuah masalah, maka cara penyelesaiannya adalah dengan dialog secara damai.
Pertemuan yang berlangsung hampir 3 jam ini dihadiri oleh petinggi-petinggi ormas Islam di Indonesia, antara lain Ketua MUI Din Syamsuddin, Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir, Ketua Dewan Penasihat Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Jimly Asshiddiqie, dan Ketua GP Ansor Nusron Wahid.
Hadir pula beberapa menteri Kabinet Kerja seperti Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin, Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa, dan Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) AM Fachir. (Ado)
Bahas Gejolak Timur Tengah, 52 Dubes Akan Dikumpulkan Jokowi-JK
Langkah pertama yang akan diambil pemerintah adalah mengumpulkan perwakilan negara-negara yang tergabung dalam OKI.
Diperbarui 15 Apr 2015, 01:17 WIBDiterbitkan 15 Apr 2015, 01:17 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
EnamPlus
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Investasi Jangka Panjang, Pandu Sjahrir Pastikan Danantara Sasar Ketahanan Pangan dan Energi
Waspada Penipuan Pajak Online Marak Jelang Penutupan SPT Tahunan
15 Tanda-Tanda Malam Lailatul Qadar Berdasarkan Fenomena Alam yang Perlu Diketahui
Pemuda Diajak Berani Perjuangkan Pikiran dan Gagasan tentang Ekonomi
Barcelona Tentukan Harga Pasar untuk Peminat Ferran Torres
350 Kata-Kata Lucu Belum Beli Baju Lebaran yang Bikin Ngakak
Rahasia Mengelola Stres dan Cemas dengan 6 Teknik Pernapasan Sederhana, Ampuh
Pendiri Kampung Rusia di Bali Dikabarkan Bebas, Ni Luh Djelantik Geram
Apa yang Mendorong Tren Debut Artis K-Pop Asal Asia Tenggara?
2.575 Personel Gabungan Kawal Laga Timnas Indonesia Vs Bahrain di GBK, Selasa 25 Maret 2025
Segini Besaran BHR Masing-Masing Ojol: Gojek hingga Maxim
9 Gejala Kolesterol Tinggi yang Sering Diabaikan, Salah Satunya di Mata