Liputan6.com, Jakarta - Tenaga Kerja Indonesia (TKI) Siti Zaenab Binti Dhuri Rupa akhirnya menghembuskan napas terakhirnya di Arab Saudi. Dia mengakhiri hidupnya melalui cara mengenaskan, yaitu dihukum mati.
Akibat pelaksanaan hukuman mati tersebut kritikan tajam langsung megarah pada pemerintah dan Kementerian Luar Negeri karena dinilai gagal memberikan perlindungan maksimal. Namun, tudingan itu segera dibantah Kemlu.
Juru Bicara Kemlu Arrmanatha Nasir menyebut pemerintah sudah melakukan berbagai cara demi menyelamatkan nyawa Zaenab. Bahkan perlindungan itu telah dilakukan sejak Zaenab terancam dihukum mati.
"Pemerintah Indonesia telah melakukan semua upaya secara maksimal untuk membebaskan Siti Zaenab dari hukuman mati," kata Arrmanatha, di kantornya, Selasa 14 April 2015 malam.
Langkah awal adalah dengan menunjuk pengacara Khudran Al Zahrani. Penunjukan pengacara tersebut dimaksudkan untuk memberikan pendampingan hukum bagi Siti Zainab serta memberikan pendampingan dalam setiap persidangan.
Di samping penyedian bantuan hukum, ada juga langkah diplomatik. Langkah ini diambil dengan cara memimta pemaafan langsung kepada Raja Arab Saudi melalui surat resmi dari 3 orang presiden.
"Tiga Presiden RI, yakni almarhum Abdurrahman Wahid (2000), SBY (2011) dan Joko Widodo (2015), telah mengirimkan surat resmi kepada Raja Saudi yang berisi permohonan agar Raja Arab Saudi memberikan pemaafan kepada WNI tersebut," jelas dia.
Selain itu, Kepala Perwakilan RI di Riyadh maupun Jeddah juga telah mengirimkan surat resmi kepada Emir di Mekkah dan Madinah untuk mendorong pemberian maaf bagi Siti Zaenab.
Menlu RI Retno Marsudi pun juga telah menyampaikan secara langsung dalam pertemuan dengan Wakil Menteri Luar Negeri Arab Saudi pada Maret 2015, untuk membantu melakukan pendekatan kepada keluarga untuk memberikan pemaafan.
"Wamenlu Arab Saudi dalam hal ini menyampaikan bahwa upaya yang dilakukan Pemerintah Indonesia sudah luar biasa untuk melindungi warga negaranya," jelas Arrmanatha.
Tak hanya cara resmi, cara informal turut diambil pemerintah. Salah satunya pendekatan kepada pemimpin dan tokoh-tokoh masyarakat. Khususnya dari kalangan Kabilah Al Ahmadi yang merupakan suku asal suami korban.
Tak berhenti sampai di sana, Kemlu juga memfasilitasi kunjungan keluarga (kakak dan anak) Siti Zaenab ke penjara di Madinah. Lawatan itu sekaligus untuk bertemu dengan para ulama dan Ketua Lembaga Pemaafan Madinah.
Bahkan cara ekstrem dengan menawarkan pembayaran diyat juga diambil. Diyat yang ditawarkan pun sama sekali tak kecil dan mencapai SR 600 ribu (sekitar Rp 2 miliar).
Siti Zaenab binti Duhri Rupa lahir di Bangkalan, 12 Maret 1968. Dia dijatuhi hukuman mati pada 1999. Hukuman itu jatuh karena Siti Zaenab terbukti sebagai pelaku pembunuhan warga Arab Saudi, Nourah Bt. Abdullah Duhem Al Maruba. Nourah merupakan istri dari majikan Siti Zaenab selama di Arab Saudi. (Ado)
Ini Upaya Panjang Kemlu Selamatkan Siti Zaenab dari Hukuman Mati
Langkah ini diambil dengan cara memimta pemaafan langsung kepada Raja Arab Saudi melalui surat resmi dari 3 orang Presiden RI.
diperbarui 15 Apr 2015, 05:08 WIBDiterbitkan 15 Apr 2015, 05:08 WIB
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Indonesia Arrmanatha Nasir. (Liputan6.com/Andreas Gerry Tuwo)
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 Energi & TambangShell Dikabarkan Tutup Seluruh SPBU di Indonesia, Kenapa?
5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
5 Seruan Bumi kepada Umat Manusia, Pengingat sebelum Kematian di Akhir Zaman
Black Friday! Dapatkan Diskon hingga 70 Persen
Hasil Liga Inggris Manchester City vs Tottenham Hotspur: Dibantai 0-4, Rekor Kekalahan The Citizens Makin Panjang
Perbuatan AKP Dadang Tembak Rekannya Turunkan Marwah Kepolisian
Danau Sentani, Jejak Wisata Papua yang Tersembunyi
Jelang Masa Tenang, Ini Momen Pamungkas Kampanye Akbar Pasangan RIDO di Pilkada Jakarta 2024
Ingin Dapat Penghasilan Tambahan? Habib Novel Bagikan Kiat Rezeki Lancar dan Mudah
Putri Ariani Rilis Album Perdana Bertajuk “Evolve”, Peluncuran Eksklusif di Amerika Serikat
Intip, Jadwal Masa Tenang Pilkada 2024 dan Aturannya
Rekomendasi Destinasi Wisata di Pohuwato yang Kaya Sumber Daya Bawah Laut
Berawal dari Benturan Kendaraan, Lansia ini Tewas Dianiaya di Jakarta Timur
Penampilan Serba Hitam Song Hye Kyo dan Jennie BLACKPINK di Acara Pernikahan Picu Perdebatan Budaya