Ketua DPR: Mari Lunaskan Utang Sejarah, Merdekakan Palestina

Tujuannya, agar kesepakatan yang sudah dicapai‎ dalam Konferensi Asia-Afrika tidak hanya sebatas menjadi sejarah saja, tapi bisa diwujudkan.

oleh Silvanus Alvin diperbarui 23 Apr 2015, 10:46 WIB
Diterbitkan 23 Apr 2015, 10:46 WIB
Gladi Bersih Pembukaan Konferensi Parlemen Asia Afrika
Ketua DPR Setya Novanto saat gladi bersih pembukaan Konferensi Parlemen Asia Afrika, Jakarta, Rabu (22/4/2015). (Liputan6.com/Andrian M Tunay)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua DPR Setya Novanto mengajak para ketua parlemen di Asia-Afrika untuk bersama-sama mendukung kemerdekaan Palestina. Pernyataan itu disampaikan dalam pembukaan Konferensi Parlemen Asia-Afrika, di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (23/4/2015).

"Konferensi Parlemen Asia-Afrika beri juga kekuatan baru bagi keberhasilan memperjuangkan Palestina ke depan. Kita akan melunaskan utang sejarah yaitu memerdekakan Palestina,"‎ kata Setya.

Setya mengatakan konferensi ini merupakan insitiatif dari parlemen Indonesia. Tujuannya, agar kesepakatan yang sudah dicapai‎ dalam Konferensi Asia-Afrika tidak sebatas menjadi sejarah, tapi bisa diwujudkan bila parlemen ikut serta.

‎"Kami inisiatif dan usulkan forum KPAA (Konferensi Parlemen Asia-Afrika). Hal tersebut akan buat pelaksanaan konferensi tidak hanya bernilai sejarah seperti 60 tahun lalu, tapi juga ada program kerja konkret memajukan kawasan Asia-Afrika," ujar politisi Partai Golkar itu.

‎Tidak hanya itu, KPAA akan fokus pula soal konservasi lingkungan hidup. Sebab, masalah lingkungan sudah semakin nyata dengan adanya pemanasan global, yang terjadi secara menyeluruh‎ di dunia.

"Konservasi lingkungan hidup bukan lagi pembicaraan di kalangan ahli, tapi juga harus jadi pembicaraan antarnegara. Pak SBY sebagai Ketua Global Green Institute jadi pembicara pertama untuk masalah ini," imbuh Setya.

Presiden Jokowi juga menyampaikan peran penting parlemen untuk membantu perwujudan poin-poin hasil Konferensi Asia Afrika (KAA) dan World Economy Forum. Menurutnya, agenda  sidang KPAA ini sejalan dengan persoalan yang dibahas di KAA seperti kemitraan bisnis, perdamaian, dan solidaritas untuk Palestina.

‎"Dalam KAA dan World Economy Forum akan efektif kalau didukung parlemen. Peran parlemen penting sebagai check and balances, perwujudan suara rakyat adalah suara Tuhan," kata Jokowi‎.

Menurut Jokowi, parlemen di Asia-Afrika harus membantu pemerintah di negaranya masing-masing ini mewujudkan 3 nilai, yaitu kesejahteraan, solidaritas, dan stabilitas. Nilai-nilai itu merupakan tanggung jawab bersama, bukan tugas pemerintah saja.

"Tema hari ini sejalan dengan apa yang saya sampaikan 2 hari lalu. Negara Asia Afrika perlu aktualisasi 3 nilai yang diperjuangkan 60 tahun lalu, kesejahteraan, solidaritas, dan stabilitas. Itu bukan tugas pemerintah tapi juga tanggung jawab parlemen sebagai representasi rakyat," ujar dia.

"Selamat berkonferensi, saudara adalah cahaya moral yang membantu perwujudan kesejahteraan di Asia Afrika," tandas Jokowi.

Dalam konferensi ini, hadir Ketua Parlemen Sudan, Ketua Parlemen Laos, Ketua Parlemen Bahrain, Ketua Parlemen Zimbabwe, dan ketua parlemen lainnya. Hadir pula mantan Wakil Presiden Try Sutrisno, mantan Ketua DPR Akbar Tandjung, dan mantan Ketua DPR Marzuki Alie. (Han/Yus)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya