Liputan6.com, Pangalengan - Meski sudah mengerahkan sekitar 250 personel dari unsur polisi, TNI, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), pencarian terhadap korban yang diduga tertimbun tanah longsor di Pangalengan, Bandung, Jawa Barat belum membuahkan hasil.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Malam SCTV, Rabu (6/5/2015), tidak hanya menggunakan alat berat, proses pencarian korban longsor juga menggunakan alat manual.
Baca Juga
Longsor juga membuat pipa gas meledak yang hingga kini masih menjadi kontroversi karena sedang diteliti tim ahli dan dilakukan oleh penyelidikan aparat kepolisian.
Advertisement
"Murni bencana alam dulu, baru menggunting pipa ledakan. Ledakannya harus segera langsung otomatis ditutup. Ya isunya gas beracun tapi kan enggak ada yang keracunan, tapi yang jelas ketimbun. Itu yang harus lurus beritanya jangan sampai jadi isu, jangan sampai jadi salah kaprah," ucap Bupati Bandung Dadang M Naser.
Hingga Rabu sore, pencarian yang dilakukan oleh tim evakuasi belum menemukan lagi korban yang tertimbun. Longsor menghancurkan sedikitnya 8 unit rumah warga.
Kondisi ketebalan tanah yang mencapai lebih dari 3 meter membuat tim evakuasi kesulitan untuk mencari korban yang diduga terkubur bersamaan dengan reruntuhan bangunan rumah.
Rencananya, Kamis 7 Mei 2015 pagi, pencarian korban longsor kembali akan dilanjutkan dengan melibatkan ratusan personel. (Vra/Ali)