Jokowi: Maknai Isra Miraj Bagian Revolusi Mental

Presiden Joko Widodo mengajak masyarakat untuk memaknai nilai-nilai Isra Miraj sebagai bagian dari revolusi mental karakter bangsa.

oleh Liputan6 diperbarui 16 Mei 2015, 01:01 WIB
Diterbitkan 16 Mei 2015, 01:01 WIB
Peringatan Isra Miraj
Presiden Jokowi didampingi Ibu Negara Iriana, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menghadiri acara Peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad SAW Tahun 1436 H / 2015 M di Istana Negara, Jakarta, Jumat (15/5/2015) malam. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo mengajak masyarakat untuk memaknai nilai-nilai Isra Miraj sebagai bagian dari revolusi mental karakter bangsa.

"Mari kita maknai nilai-nilai Isra Miraj sebagai bagian dari revolusi mental karakter bangsa dalam memantapkan karakter bangsa kita yang memiliki talenta individual, yang kuat daya intelektualnya dan pikirannya serta memiliki jiwa mandiri dan spirit untuk berdikari," kata Jokowi dalam sambutan peringatan Isra Miraj di Istana Negara Jakarta, Jumat (15/5/2015).

Jokowi mengajak seluruh umat Islam dan segenap komponen bangsa di Tanah Air untuk menyadari dan mengimplementasikan konsep pembangunan Indonesia sebagai negara bertuhan, religius, terbebas dari kemiskinan, kesenjangan sosial, menjadi sebuah negara yang adil makmur sejahtera.

Kepala Negara menyebutkan Indonesia akan kuat, sementara radikalisme dan anarkisme tidak akan punya ruang tumbuh.

"Ketahanan nasional akan kokoh jika kemiskinan dan pengangguran dapat ditanggulangi melalui pembangunan ekonomi, pendidikan, serta pengelolaan zakat yang profesional," papar Jokowi.

Menurut dia, semua pihak harus bertekun untuk menjaga kebhinnekaan dan memperkuat restorasi sosial sebagai pilar untuk mewujudkan masyarakat yang rukun, damai bermoral dan berbudaya serta mampu menjaga perbedaan dalam negara yang majemuk.

"Mari singkirkan sifat saling menyalahkan, saling mencela, saling mengejek, merasa diri paling baik dan tidak saling menyembunyikan kesalahan," ujar Presiden Jokowi.

Sebaliknya ia meminta agar semua pihak membangun kebersamaan kerukunan, toleransi dan rasa saling percaya.

"Saya ajak ulama, tokoh masyarakat, intelektual dan seluruh jajaran pemerintah dan segenap komponen bangsa bersama-sama membangun bangsa dan negara dengan penuh keikhlasan kejujuran dan rasa tanggung jawab terhadap masa depan bangsa dan generasi mendatang. Pada akhirnya mari kita berbuat yang terbaik untuk pembangunan dan perbaikan masyarakat, umat bangsa dan negara, yang lebih sejahtera," tandas Jokowi. (Ant/Ans)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya