Jasad Eri Diturunkan dari Puncak Merapi Secara Estafet Terpopuler

Berikut Top 5 News edisi Selasa 19 Mei 2015.

oleh Tanti YulianingsihThariq GibranEdhie Prayitno IgeMaria Flora diperbarui 20 Mei 2015, 08:27 WIB
Diterbitkan 20 Mei 2015, 08:27 WIB
Jenazah Eri Dibawa Turun dari Gunung Merapi Secara Estafet
Jenazah Eri Yunanto yang terjatuh ke dalam kawah sedalam 150 meter di Gunung Merapi akhirnya berhasil ditemukan. (Edhie Prayitno Ige/Liputan6.com)

Liputan6.com, Yogyakarta - Jenazah Eri Yunanto yang terjatuh ke dalam kawah sedalam 150 meter di Gunung Merapi akhirnya berhasil ditemukan. Jasad mahasiswa Universitas Atma Jaya Yogyakarta itu kemudian dibawa turun dari Puncak Merapi secara estafet.

Nah, berita mengenai jasad Eri dibawa turun dari Puncak Merapi secara estafet itu menyedot perhatian pembaca portal berita kesayangan Anda, Liputan6.com, terutama di kanal News sepanjang Selasa 19 Mei 2015.

Sementara 4 berita lain adalah soal penemuan beras yang dicampur biji plastik.

Selengkapnya Top 5 News...

1. Jenazah Eri Dibawa Turun dari Puncak Merapi Secara Estafet

Jenazah Eri Yunanto yang terjatuh ke dalam kawah sedalam 150 meter di Gunung Merapi akhirnya berhasil ditemukan. Saat ini jenazah akan dibawa turun gunung secara estafet.

Dalam penjemputan jenazah tersebut, tim SAR gabungan membagi diri dalam 4 check point. Masing-masing, yakni di Pos Pasar Bubrah, Pos 2, Pos 1, dan Gerbang Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM).

Menurut Kepala Basarnas Kantor SAR Semarang Agus Haryono, saat ini posisi korban telah terevakuasi di bibir jurang atau puncak Gunung Merapi dan akan segera dievakuasi turun.

"Berdasarkan hasil komunikasi yang dilakukan dengan menggunakan radio (HT), korban sudah berhasil dievakuasi dari dalam kawah beberapa saat yang lalu. Saat ini sedang dalam proses evakuasi turun ke Posko di Selo," tutur Agus kepada Liputan6.com di Boyolali, Jawa Tengah, Selasa (19/5/2015).
 
Selengkapnya...

2. Hati-hati 'Beras Plastik' Diduga Beredar di Bekasi

Seorang pedagang makanan di Bekasi, Jawa Barat mengaku mendapatkan beras palsu alias beras yang terbuat dari bahan sintetis berbahaya.

Dari hasil temuan tersebut, kini keluarga Dewi punya pekerjaan tambahan. Selain berjualan nasi dan bubur di depan rumahnya di Perumahan Mutiara Gading Timur, Kelurahan Mustika, Bekasi, Jawa Barat, ia terpaksa harus ekstra teliti memisahkan beras yang asli dan mana beras palsu yang dicurigai terbuat dari plastik.

Ini Dewi lakukan setelah beberapa hari lalu menemukan keganjilan dengan beras yang dimasak. Sebagian beras tidak bisa bercampur dengan air.

Selengkapnya...

3. Perbedaan Beras Plastik Sebelum dan Sesudah Dimasak

Belum hilang dalam ingatan warga Bekasi saat penemuan beras yang dioplos dengan menir dan pakan ternak. Namun, warga kembali dikejutkan dengan penemuan beras yang dicampur biji plastik.

Hal ini terungkap setelah Dewi Septiani (29), pedagang nasi uduk dan bubur ayam di Ruko GT Grande, Blok F 19 Nomor 37, RT 01/RW 23, Perumahan Mutiara Gading Timur, Kelurahan Mustikajaya, Kecamatan Mustikajaya, Kota Bekasi, Jawa Barat, menemukan dugaan adanya beras plastik atau sintesis.

Menurut Dewi, perbedaan dengan beras asli sangat tampak sebelum dan sesudah beras plastik dimasak.

Selengkapnya...

4. Beras Plastik Sudah Tersebar di Beberapa Negara Asia?

Semangkuk beras yang bisa menyelamatkan nyawa orang lain, kini justru bisa berbahaya dan bahkan mematikan. Kandungan resin beracun dari plastik material pembuat beras palsu itu yang menjadi penyebabnya.

Yang kian mengkhawatirkan, peredaran beras plastik itu dilaporkan sudah tersebar di beberapa negara Asia. Beras itu dilaporkan tetap keras meski telah dimasak.

Laman Straits Times menyebut, beras plastik diduga terbuat dari kentang, ubi jalar, dengan resin sintetik yang kemudian dibentuk menyerupai bulir-bulir bakal nasi. Beredar isu sudah beredar ke negara-negara dengan penduduk pedesaan di negara yang besar seperti India, Indonesia dan Vietnam.

Selengkapnya...

5. Penjual Beras Plastik Diamankan Polisi

Menindaklanjuti dugaan beredarnya beras plastik, petugas Polsek Bantargebang Bekasi, Jawa Barat, mendatangi satu toko beras untuk mengecek langsung kebenaran adanya beras plastik tersebut.

"Kami langsung mendatangi lokasi dan mengamankan satu setengah karung dari toko beras tersebut," ujar Kapolsek Bantargebang Kompol Gatot Suyanto kepada Liputan6.com di lokasi, Selasa (19/5/2015).

Menurut Gatot, selain mengamankan beras di toko tersebut, petugas juga mengamankan S (45) dan 5 anak buahnya.

"Kini S dan kelima anak buahnya masih dimintai keterangan di Mapolsek Bantargebang," ucap Gatot.

Selengkapnya...

(Ans)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya