Tampung Pengungsi Rohingnya, Jokowi Minta Pihak Lain Peduli

Menurut Jokowi, Pemerintah Indonesia bersedia menampung dan mengeluarkan anggaran bagi para pengungsi karena alasan kemanusiaan.

oleh Fajar Abrori diperbarui 24 Mei 2015, 13:33 WIB
Diterbitkan 24 Mei 2015, 13:33 WIB
Ratusan Pengungsi Rohingya Terdampar di Aceh
Dua pemuda etnis Rohingya tidur di tempat penampungan di Lhoksukon, Aceh, Senin (11/5/2015). Sekitar 500 migran terdampar di pantai Aceh setelah terapung-apung di laut selama sebulan karena kehabisan bahan bakar. (REUTERS/Roni Bintang)

Liputan6.com, Solo - Dibanjiri ribuan pengungsi Rohingya dan Bangladesh, mendesak pemerintah Indonesia untuk mengalokasikan anggaran khusus untuk menangani ribuan pengungsi itu. Pemerintah memastikan akan mengeluarkan anggaran untuk menangani para pengungsi, tapi juga berharap ada bantuan dari dunia internasional.

Preden Jokowi di Solo, Jawa Tengah, mengatakan Indonesia bersedia menampung pengungsi, asal dunia internasional seperti UNHCR dan negara-negara lain ikut membantu membiayai pengungsi tersebut.

"‎Kita masih ingin mendapatkan kepastian terkait beban biaya penampungan terhadap pengungsi Rohingya," kata Presiden Jokowi, Minggu (24/5/2015).

"Nantinya setelah pengungsi itu kita tampung, beban biaya untuk penampungan tersebut didukung oleh UN (Perserikatan Bangsa-bangsa) dan negara lain," lanjut dia.

Menurut Jokowi, Pemerintah Indonesia bersedia menampung dan mengeluarkan anggaran bagi para pengungsi karena alasan kemanusiaan. "Jadi kita akan tampung," ucap mantan gubernur DKI Jakarta itu.  

Jokowi menjelaskan, penampungan pengungsi bukan hanya persoalan Indonesia. Tapi juga masalah bagi negara lain seperti Thailand dan Malaysia yang sebelumnya juga sepakat menampung pengungsi Rohingnya.

Ribuan pengungsi Rohingya dan Bangladesh masuk ke Indonesia melalui perairan barat Sumatera, yang kemudian terdampar di Aceh. Kini mereka tersebar di 4 lokasi penampungan di provinsi paling ujung barat Indonesia itu.

"Selain Aceh, titik lokasi penampungan pengungsi akan diketahui setelah kesepakatan dengan negara lain," ucap Presiden Jokowi. (Sun/Yus)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya