Liputan6.com, Jakarta - PDI Perjuangan merespons positif gerak cepat pemerintah dalam menangani kasus beredarnya beras plastik. Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menilai, melalui langkah simultan baik melalui operasi penarikan beras 'beracun' tersebut maupun melalui operasi lainnya yang dilakukan pemerintah sudah‎ menunjukkan bahwa dalam hal masalah pangan memang harus disikapi secara serius.
PDIP pun berharap, kasus tersebut menjadi momentum bagi pemerintah dan petani untuk mewujudkan kedaulatan pangan sehingga kasus beras palsu tidak akan terulang lagi.
"Beredarnya beras plastik tidak bisa dianggap remeh. Selain menyentuh aspek kedaulatan ekonomi, juga membahayakan rakyat, mengingat negara bertugas melindungi segenap bangsa dan wilayah Indonesia. Karena itulah pemerintah tidak boleh kalah. Beredarnya beras plastik tidak hanya pelanggaran kedaulatan wilayah," kata Hasto di Jakarta, Senin (25/5/2015).
Atas dasar hal itu, lanjut Hasto, PDIP mendukung pemerintah menggunakan alat negara untuk menangkap pelaku kejahatan ekonomi tersebut. "PDIP mewaspadai dengan beredarnya beras plastik tersebut sebagai bagian dari sindikat impor beras," ucap Hasto.
Untuk itu, pemberantasan beras ilegal tersebut harus menjadi momentum untuk memerangi para penyelundup. "PDIP mengajak semua pihak untuk memerhatikan pada upaya mewujudkan kedaulatan pangan yang membuat petani Indonesia berproduksi dan merdeka di tanah airnya sendiri," imbuh dia.
Menurut Hasto, sudah saatnya politik pangan yang berpihak pada petani dikedepankan, termasuk memperbaiki sistem produksi pasca panen.
"Bulog pun harus diperkuat agar bisa membeli gabah secara langsung dengan petani, termasuk kerjasama dengan pemda," tandas Hasto.
Peredaran beras plastik diketahui pertama kali setelah seorang tukang bubur di di Bekasi, Jawa Barat, melaporkan temuannya. Berdasarkan hasil uji laboratorium di Sucofindo yang dilakukan Pemerintah Kota Bekasi, beras yang diduga palsu itu positif mengandung bahan baku untuk pembuatan plastik. Diduga sampel beras tersebut mengandung 3 bahan kimia berbahaya.
Kepala Bagian Pengujian Laboratorium Sucofindo, Adisam ZN mengatakan, ada senyawa plasticizer penyusun plastik yang ditemukan dalam beras tersebut. Antara lain Benzyl butyl phthalate (BBP), Bis(2-ethylhexyl) phthalate atau DEHP, dan diisononyl phthalate (DIN).
"Senyawa plasticizer ini biasa digunakan untuk melenturkan kabel atau pipa plastik," kata Adisam kepada Liputan6.com. "Beras alami, tidak mengandung senyawa-senyawa seperti ini." (Mut)
PDIP Curigai Ada Mafia Impor di Balik Beras Plastik
PDIP mendukung pemerintah menggunakan alat negara untuk menangkap pengedar beras plastik.
Diperbarui 25 Mei 2015, 16:55 WIBDiterbitkan 25 Mei 2015, 16:55 WIB
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto memberikan keterangan pers menjelang HUT ke-42 PDIP di Jakarta, Jumat (9/1/2015). (Liputan6.com/Faizal Fanani)... Selengkapnya
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Jangan Asal Minum! Ternyata Ini Air Mineral yang Baik untuk Sahur dan Berbuka
Trik Makan All You Can Eat untuk Pengalaman Kuliner Maksimal
Harga Pangan Hari Ini: Cabai Rawit Merah Tembus Rp 101.200 per Kg
Catat! Ini Jadwal Ganjil Genap dan Diskon Tarif Tol Mudik Lebaran 2025
350 Kata Pembuka Pidato yang Menarik dan Efektif, Cara Kreatif Memikat Audiens
Trik Evolusi Eevee, Kembangkan Eevee di Pokemon GO
Cara Cek Tanggal Kedaluwarsa Bumbu Kemasan yang Sudah Memudar, Begini Ngetes Kelayakannya
Mudik Bensin Tinggal 1 Garis? Cek SPBU Terdekat Lewat MyPertamina
100 Ide Kata-kata Kartu Ucapan Idul Fitri 2025 untuk Teman yang Penuh Makna
Harga Redmi Note 14 Series Terungkap! Mulai Rp 2 Jutaan, Segini Spesifikasinya!
Trik Penalti PS3 untuk Menjadi Penendang Handal
Resep Bakwan Sehat Tanpa Terigu ala dr Zaidul Akbar, Cemilan Buka Puasa Enak dan Bergizi