Liputan6.com, Jakarta - Banyak pihak yang meragukan kinerja 9 perempuan yang ditunjuk oleh Presiden Jokowi untuk menduduki posisi Panitia Seleksi (pansel) calon pimpinan KPK. Hal ini lantaran mereka dianggap sebagai orang-orang baru‎ dalam bilang pemberantasan korupsi. Dan hal itu dianggap dapat menjadi celah sehingga pansel akan mudah diintervensi.
Merespons keraguan tersebut, juru bicara pansel, Betty Alisjahbana, berjanji akan menjawab keraguan tersebut dengan bekerja cepat sesuai target dan menjamin independensi tim yang biasa disebut 9 Srikandi itu.
‎
"Ya justru kenapa kami ini dipilih karena, salah satu alasannya, kami bersembilan ini independen. Jadi, Insya Allah, kami tidak bisa diintervensi," ujar Betty di Istana Merdeka, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, Senin (25/5/2015).
Ia mengatakan, timnya akan bekerja dengan menjunjung tinggi prinsip transparansi dan terus memberikan informasi terkini terkait capaian yang telah dilakukan oleh pansel.
"Dan sesuai dengan UU KPK, proses pemilihan ini perlu transparan, kami akan secara teratur memberikan update. Sesuatu yang kelihatan itu akan lebih susah diintervensi. Kami juga akan membuat Code of Conduct (COC) untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan," ujar dia.
‎
Betty mengatakan, walau pansel tersebut hampir seluruhnya diisi oleh orang-orang baru, bukan berarti tidak mempunyai pemahaman tentang bidang pemberantasan korupsi. ‎
"Kami wajah baru, apakah kami tahu KPK? Jadi satu hal, sebelum memulai, kami akan banyak mendengar. Jadi kami akan mengundang beberapa pihak, baik itu pansel lama untuk berbagi pengalaman. Kami juga akan mengundang KPK, kejaksaan, kepolisian, untuk masukan-masukan sehingga kita memiliki pemahaman yang komprehensif," ucap dia. ‎
"Di sini bukan orang-orang baru juga. Masing-masing dari kita punya background dan exposure masalah korupsi dari berbagai aspek dan saya rasa itu sebabnya tim ini dipilih," pungkas Betty. ‎ (Ndy/Yus)
Pansel KPK: Kami Independen, Tak Bisa Diintervensi
Banyak pihak yang meragukan kinerja 9 perempuan yang ditunjuk oleh Presiden Jokowi untuk menduduki posisi Pansel KPK.
diperbarui 25 Mei 2015, 20:26 WIBDiterbitkan 25 Mei 2015, 20:26 WIB
Presiden Joko Widodo berjabat tangan dengan Pansel KPK, Jakarta, Senin (25/5/2015). Jokowi meminta Pansel untuk memilih calon pimpinan KPK yang kredibel dan dipercaya masyarakat. (Liputan6.com/Faizal Fanani)... Selengkapnya
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Maling di Bogor Kena Apes, Ditangkap Saat Kembali Ambil Motor yang Ditinggal Kabur
Fenomena 'Brain Drain', Pakar UGM Desak Hentikan Rekrutmen Kerja Jalur 'Ordal'
Mbah Moen Ungkap Fakta Jumlah Pintu Surga Sama dengan Anggota Sujud, Simak Penjelasannya
DPRD Minta Pemprov Jakarta Segera Mengecek Ketersediaan Elpiji 3 Kg Jelang Ramadan
Gak Ada Akhlak! Mahasiswa di Kupang Curi Uang Gereja untuk Kencani Wanita
Khawatirkan Nasib Anak Cucu Kelak, Ini yang Mesti Dilakukan Menurut Gus Baha
WNI Tewas Ditembak, DPR Minta Pemerintah Malaysia Tak Menutupi Kasus Ini
Nelayan Buru-Buru Cabut Bambu Bekas Budidaya Kerang Hijau, Khawatir Isu Miring Pagar Laut
Sederet Alasan Astronaut Tidak Bisa Mendarat di Saturnus
Bolehkah Puasa Rajab usai Peringatan Isra Mi'raj Berlalu? Simak Penjelasannya
4 Gadis Sumba Digerebek di Kamar Hotel, 2 Pasangan Kedapatan sedang Berhubungan Intim
5 Pemain yang Berpeluang Gabung Real Madrid di Januari 2025: Termasuk Incaran Manchester United