Bawaslu: Kami Bahkan Wirid Agar Golkar Bisa Ikut Pilkada

"Mari kita minimalisir potensi konflik menghadapi pilkada ini. Jadi berdamai saja."

oleh Yuliardi Hardjo Putro diperbarui 27 Mei 2015, 06:45 WIB
Diterbitkan 27 Mei 2015, 06:45 WIB
Ilustrasi Partai Golkar
Ilustrasi Partai Golkar

Liputan6.com, Bengkulu - Konflik kepemimpinan Partai Golkar yang masih mengacu pada kepemimpinan DPP ganda versi Aburizal Bakrie dan Agung Laksono membuat kekhawatiran Badan Pengawas Pemilu Bawaslu (Bawaslu).

Usai kemenangan kubu Ical dalam PTUN, kini kubu Agung Laksono melakukan banding putusan tersebut. Menurut anggota Bawaslu RI Nasrullah, langkah itu bisa membuat partai berlambang beringin tidak bisa ikut dalam ajang Pilkada serentak.

"Kami sangat berharap kedua kubu di Partai Golkar untuk mengambil jalan tengah dan berdamai. Ini serius, kami bahkan melakukan wirid (zikir usai salat) agar kawan-kawan di Partai Golkar bisa mengusung calon dalam Pilkada serentak ini," ujar Nasrullah di Bengkulu, Selasa (26/5/2015).

Bawaslu berkepentingan terhadap upaya peningkatan jumlah partisipatif dalam Pilkada serentak nanti. Dengan adanya konflik internal Partai Golkar, dinilainya akan mengancam hilangnya hak partisipatif masyarakat.

Perdamaian kedua kubu pucuk pimpinan Partai Golkar ini, lanjut Nasrullah, akan sangat penting untuk mengusung satu calon dalam setiap Pilkada. Sebab penyelenggara Pemilu tidak akan menerima dua calon dari satu partai politik yang sama.

"Tidak ada kompensasi untuk itu, mari kita minimalisir potensi konflik menghadapi pilkada ini. Jadi berdamai saja," demikian Nasrullah.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya