Megawati: Lemhannas Jangan Hanya Jadi Lembaga Tukang Stempel

Lemhannas menurut Mega juga harus menjadi wadah para pemikir dan pejuang.

oleh Luqman Rimadi diperbarui 28 Mei 2015, 12:53 WIB
Diterbitkan 28 Mei 2015, 12:53 WIB
Megawati Soekarnoputri
Megawati Soekarnoputri (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden ke-5 Republik Indonesia Megawati Soekarnoputri menyampaikan kuliah umum dalam acara peringatan 50 tahun Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas). Mega mengaku tidak asing dengan Lemhannas. Sebab ayahnya, Proklamator Bung Karno, merupakan pendiri Lemhannas.

"Saya akan mengawali dari aspek historis, berkaitan dengan seluruh dinamika politik nasional dan internasional saat itu, dialektika yang terjadi, hingga melahirkan lembaga yang sangat penting seperti Lemhannas," ujar Mega di Auditorium Gadjah Mada, Kantor Lemhannas, Jakarta, Kamis (28/5/2015).

Mega bercerita, Bung Karno berulangkali menyampaikan bagaimana mewujudkan Indonesia yang sepenuhnya berdaulat. Caranya dengan meletakkan dasar-dasar pertahanan dan keamanan yang sesuai dengan geopolitik dan kultur Indonesia.

Ketua Umum PDIP itu mengatakan, Lemhannas merupakan wadah untuk menggembleng dan mempertemukan calon-calon pemimpin bangsa. Mega berpesan, jangan sampai Lemhannas hanya sebatas lembaga tukang stempel penunjang karir untuk naik pada jenjang yang lebih tinggi.

"Lembaga ini bukanlah sekadar legalitas untuk meniti karier. Bukan pula lembaga stempel sertifikasi kepemimpinan. Lembaga ini dirancang sedemikian rupa, agar para calon pemimpin dari penjuru tanah air, berkumpul, bergotong-royong, melakukan kerja kolektif, dan merumuskan jalan untuk Indonesia Raya," tutur Mega.

Sejak awal, lanjut Mega, Bung Karno telah menempatkan lembaga tersebut pada posisi yang cukup tinggi. Bung Karno menurut Mega menyebut Lemhannas sebagai kawah candradimuka atau tempat penggemblengan calon-calon pemimpin.

Lembaga ini, menurut dia, juga harus menjadi wadah para pemikir dan pejuang yang berpijak dari posisi Indonesia yang strategis secara geopolitik.

"Melalui wadah ini pula, Bung Karno ingin membentuk 100 persen patriot bangsa, nasionalis sejati, dan unggul dalam pemahaman geopolitik untuk kedaulatan bangsa," ucap Mega.

Selain dihadiri oleh para peserta para pejabat dan peserta Lemhannas dari berbagai angkatan, ‎acara tersebut juga diikuti oleh sejumlah politikus dari PDIP, beberapa di antaranya yang hadir adalah Rieke Diah Pitaloka, Hasto Kristiyanto, Eriko Sotardugan dan juga putra Megawati yakni Prananda Prabowo. (Mvi/Sss)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya