Status Gunung Sinabung Menjadi Awas, Warga Disarankan Dievakuasi

Kondisi ini berpotensi terjadi guguran kubah yang diikuti awan panas guguran ke Selatan dan Tenggara sejauh sekitar 7 km dari puncak kawah.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 03 Jun 2015, 07:51 WIB
Diterbitkan 03 Jun 2015, 07:51 WIB
Gunung Sinabung
Gunung Sinabung meletus dengan mengeluarkan abu vulkanik.

Liputan6.com, Jakarta - Aktivitas vulkanik Gunung api Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara¸dalam 2 hari terakhir terus meningkat secara tajam. Volume kubah lava juga meningkat menjadi lebih dari 3 juta meter kubik dan labil. Statusnya dinaikkan menjadi Awas.

"Kondisi ini berpotensi terjadi guguran kubah yang diikuti awan panas guguran ke Selatan dan Tenggara sejauh sekitar 7 km dari puncak kawah," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan tertulisnya, Rabu (3/6/2015).

Dia menjelaskan, peningkatan status Awas Gunung api Sinabung ini telah dilaporkan oleh Kepala Badan Geologi Surono, kepada Kepala BNPB Syamsul Maarif, pada Selasa 2 Juni 2015 pukul 23.00 WIB

BNPB merekomendasikan, masyarakat yang bermukim dalam jarak/radius 7 km di Selatan - Tenggara yaitu Pasarpinter Gurukinayan-Simpang Sibintun/Perjumaan Batukejan, Jembatan Lau Bunaken Tigapancur, Desa Tigapancur-Perjumaan Tigabogor, Desa Pintubesi, agar dievakuasi ke tempat yang aman.

Bila terjadi serangkaian awan panas guguran dan peningkatan ancaman bahaya yang lebih besar maka agar dilakukan penutupan jalur jalan yaitu Jalan Raya Simpang-Gurukinayan-Simpang Sibitun-Jembatan Lau Bunaken Tigapancur - Ojolali - Tigapancur - Simpang Bagading, dan Perjumaan Tigabogor.

Warga dari 7 desa dan 1 dusun juga direkomendasikan untuk direlokasi, yaitu Desa Sukameriah, Desa Berkerah, Desa Simacem, Desa Gurukinayan, Desa Kotatonggsa, Desa Berastepu, Desa Gamber, dan Dusun Sibintun.

"Kepala BNPB telah berkoordinasi dengan Bupati Karo agar memerintahkan Kepala BPBD Karo dibantu TNI, Polri dan unsur lain lain untuk mengantisipasi terkait kenaikan status Awas ini," kata dia.

Gunung Sinabung terus bergolak secara fluktuatif sejak meletus pada 15 September 2013 hingga sekarang. Status Awas pernah diberlakukan sejak 23 November 2013 hingga 8 April 2014. Setelah itu status turun menjadi Siaga.

"Tidak diketahui sampai kapan erupsi Gunung Sinabung ini akan berhenti. Fenomena ini mirip dengan Gunung Unzen di Jepang yang erupsi berlangsung selama 5 tahun setelah 200 tahun tidak erupsi," ucap Sutopo. (Mvi)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya