TNI-Polri Antisipasi Potensi Ancaman pada Pernikahan Putra Jokowi

TNI dan Polri sebagai penanggungjawab keamanan telah mengantisipasi berbagai ‎kemungkinan adanya ancaman keamanan pernikahan putra Jokowi.

oleh Luqman Rimadi diperbarui 09 Jun 2015, 15:25 WIB
Diterbitkan 09 Jun 2015, 15:25 WIB
TNI Gelar Apel Kesiapan Pasukan Jelang KAA
Personel TNI mengikuti gelar pasukan pengamanan KAA ke-60 2015 di Kawasan Monas, Jakarta, Rabu (15/4/2015). Apel gabungan TNI-Polri ini dihadiri Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko, Wakapolri Komjen Pol Badrodin Haiti. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Marciano Norman, menyatakan pengamanan jelang pernikahan putera sulung Presiden Jokowi Gibran Rakabuming Raka dengan Selvi Ananda yang prosesnya dimulai pada Selasa (9/6/2015) malam ini sudah cukup matang. TNI dan Polri sebagai penanggungjawab keamanan telah mengantisipasi berbagai ‎kemungkinan ancaman keamanan selama acara berlangsung.

"‎Sepanjang pengamatan kami, kesiapan semua berjalan bagus, kesiapan keamanan juga sudah dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Kemudian adanya potensi ancaman yang mengganggu juga sudah pasti telah diantisipasi oleh TNI dan Polri," ujar Marciano di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (9/6/2015).

Menurut Marciano, selain dihadiri para pejabat tinggi dari dalam dan luar negeri, acara pernikahan tersebut juga akan dihadiri ribuan warga Solo. Untuk itu, ia meminta agar warga juga turut menjaga keamanan dan ketertiban selama acara berlangsung.

"Banyaknya undangan baik itu ke korps diplomatik, pejabat-pejabat Indonesia lainnya, dan juga masyarakat Solo sendiri yang semua diundang presiden, saya mengharapkan bisa berjalan baik," kata dia.

Pengamanan yang diberlakukan saat prosesi pernikahan Gibran dan Selvi akan seusai dengan standar dan prosedur pengamanan presiden. Ia berharap, tidak ada kendala teknis saat acara berlangsung.

"Saya rasa pertama bagaimana pelaksanaan pernikahan sesuai jadwal yang telah diacarakan, kemudian masyarakat yang diundang bisa menghadiri dengan nyaman dan aman, kemudian berikutnya tentu kita harus siap bila terjadi hal yang mengganggu," jelas Marciano.

‎Ia pun membantah bila pengamanan yang diberlakukan dianggap berlebihan. Pengamanan itu tidak jauh berbeda dengan pengamanan acara-acara pernikahan seperti biasa. "Kalau pengamanan secukupnya, seperti halnya kita lihat acara-acara pernikahan di Jakarta yang dihadiri bapak Presiden," pungkas Marciano. ‎(Mut/Yus)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya